Sumbarmadani.com- Istilah Nanoteknologi pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Richard Feynman pada sebuah pertemuan ilmiah American Physical Society di California Institute of Technology (Caltech), 29 Desember 1959 Nanoteknologi menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah “pengembangan dan perakitan peralatan atau substansi yang sangat kecil sehingga hanya dapat diukur dengan skala molekuler (10-9(nanometer)”.
Saat ini Nanoteknologi sangat pesat berkembang. Ada cabang Nanoteknologi yang disebut Nanomaterial dan ada pula Nanobubbles yang disingkat (NBs). NBs merupakan bubbles (gelembung halus) yang disebut Ultrafine Nanobubbles disingkat dengan UFB dengan ukuran 100- 200 nm. Bubbles halus sudah digunakan di Indonesia untuk berbagai aplikasi.
Bubble yang lebih kecil berdiameter lebih kecil atau sama dengan 20 μ akan menyusut dan membentuk secara efektif dan menjadi nano bubble yang stabil. Hanya bubbles dengan ukuran kurang dari 1 µm yang akan stabil untuk waktu cukup lama dalam suspensi.
Penerapan Teknologi Nanobubbles di Indonesia pada saat ini dengan cara memasukkan gas yang berisi nitrogen, oksigen atau ozon ke dalam cairan kemudian menghasilkan nanobubble sehingga bisa larut di dalam air. Hal ini menyebabkan biaya operasional yang lebih tinggi artinya kurang ekonomis dan gas yang disuntikkan tersebut memiliki efek samping.
Sisi lain alat-alat yang digunakan untuk menanokan (merubah ukuran gelembung air berukuran nano) juga relatif mahal. Dengan memperhatikan masalah-masalah diatas dan dengan pendekatan konsep Econanobioteknologi dirancanglah dengan Metode ADDIE ALAT PEMBUAT GELEMBUNG NANO (APGN VAR.1) YANG MULTI FUNGSI. APGN VAR.1 merupakan prototipe APGN yang multifungsi . APGN VAR. 2 . berupa Instalasi Air Penyiram Tanaman Budidaya Bawang baik yang dibudidayakan secara konvensional maupun HIDROPONIK.
APGN VAR.3 adalah Instalasi Pembuatan Pupuk Organik Cair berbahan sampah pasar. APGN VAR.4 adalah Instalasi Pembuatan Pestisida Organik, dan Mikroorganisme Lokal dengan penerapan Teknologi Nanobubbles. Alat APGN var.1 tanpa injeksi gas Oksigen, Nitrogen dan lain sebagainya. Jika diperlukan bisa ditambahkan dan opsional atau tuntutan kebutuhan pemangku kepentingan.
Gambar 1. Setting Alat APGN Var.1. Prototipe
Prototipe atau Alat APGN Var.1 ini merupakan terobosan terhadap mahalnya alat nanoteknologi sejenis yang berasal dari produk dalam dan luar negeri mencapai harga Rp.200.000.000. Inovasi alat APGN Var.1. dikembangkan dengan prisnip, praktis, sederhana, murah dan efektif serta produktif
Terbukti pada riset S1, S2 dan S3 secara signifikan atau nyata memangkas biaya riset. Potensi pengguna atau pemangku kepentingan beragam .
Potensi pengguna adalah konsumen atau pengusaha dibidang pertanian, peternakan, budidaya hidroponik, perikanan dan Lingkungan dalam arti luas (konservasi tanah lahan tambang, penjernihan air, konservasi hewan dan tumbuhan endemik. Artinya alat ini mampu memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan yang beragam yang didsaarkan pada penerapan konsep Econanobioteknologi.
Hal ini bernilai komersial karena didukung pula oleh IoT (Internet of Things) yang berguna memantau realtime atau mudah dalam rentang waktu terus menerus dengan memanfaatkan teknologi informasi (gadget) serta jaringan internet. Ke depannya IoT inipun bisa dikombinasikan dengan drone yang disebut IoT Drone untuk kegiatan smart farming (pertanian cerdas dengan teknologi terpadu).
Alat ini relatif produktif dan mampu mendukung produktivitas kerja kegiatan komersial pada bidang pertanian, perikanan, usaha tenun sutera alam dan konservasi lingkungan seperti usaha budidaya ikan-ikan endemik Sumatera dan sangat bernilai ekonomis tinggi atau harganya mahal karena daging ikannya lembut dan renyah dikonsumsi konsumen. Hal ini berdasarkan riset-riset yang sudah dilakukan selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2021 sebaagai penerapan konsep Econanobioteknologi (YF).
REFERENSI
- https://mediaindonesia.com/humaniora/384117/eco-nano-biotechnology-miliki-potensi-besar-di-masa-depan
- teknologi nano bubble di indonesia: TEKNOLOGI NANO BUBBLE DI INDONESIA
- Orasi Ilmiah Pengukuhan Guru Besar UNP Prof. Abdul Razak Usung Konsep Ekonanobioteknologi – Tribun Sumbar 27 September 2021