sumbarmadani- Pelantikan Pengurus Daerah Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PD PERTI) Sumatera Barat yang Insya Allah akan dilaksanakan pada 18 Oktober 2025 mendatang, hendaknya menjadi momentum strategis bukan hanya bagi organisasi, tetapi juga bagi kebangkitan spiritual dan intelektual umat Islam Khususnya Jama’ah PERTI di Ranah Minang. Pada kesempatan ini, kita hendaknya merenungi kembali pondasi utama perjuangan kita, yakni iman, ilmu, dan budaya sebagai identitas yang mempersatukan dan menguatkan.
Iman Sebagai Jangkar: Landasan Kokoh dalam Perjalanan Ibadah dan Dakwah
Iman merupakan inti kehidupan seorang Muslim, jangkar yang menahan arah hidup agar tidak tersesat di gelombang ujian dunia. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka…” (QS. Al-Anfal: 2) dan Rasulullah SAW bersabda:
“Iman itu mempunyai lebih dari tujuh puluh cabang, yang paling tinggi adalah ucapan Laa Ilaaha illallah, dan yang paling rendah adalah menyingkirkan duri (gangguan) dari jalan…” (HR. Muslim).
Iman yang kuat tidak hanya terpaku pada keyakinan dalam hati tetapi menjadi pondasi kokoh pengendalian diri dan penopang perjuangan dakwah kita. Dalam konteks PERTI yang berpegang pada Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah, iman mengandung pemahaman yang moderat dan seimbang, sebagaimana telah digariskan oleh Imam Abu Hasan al-Asy’ari dan Imam Abu Mansur al-Maturidi yang menekankan sifat-sifat Allah dengan cara tawazun (seimbang) tanpa ekstremisme yang menyimpang. Hal ini merupakan fondasi agar dakwah kita tetap murni dan benar.
Ilmu Sebagai Senjata: Pemberdayaan Umat Melalui Pendidikan dan Pengetahuan
Ilmu adalah cahaya yang menuntun langkah. Rasulullah SAW mengingatkan:
“Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim.” (HR. Ibnu Majah).
Pertingkatan ilmu adalah senjata ampuh menghadapi tantangan zaman dan pergeseran moral, sosial, dan teknologi. Dalam Surah Al-Mujadalah ayat 11, Allah memberikan kedudukan mulia bagi orang-orang yang berilmu: “Allah meninggikan derajat orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat…”
Dalam PERTI, ilmu adalah senjata yang akan membentengi iman dari kerusakan dan melecut semangat untuk menjadi umat yang bermanfaat. Fikih yang diajarkan Imam Syafi’i menjadi rujukan kita agar pelaksanaan syariat Islam berjalan sesuai konteks dan prinsip kebenaran. Sedangkan tasawuf ala Imam Al-Ghazali mengajarkan kita membersihkan hati dan jiwa, sehingga ilmu tidak berhenti sebagai pengetahuan semata tapi menjadi amal jariyah yang membawa keberkahan, dengan jiwa dan hati yang bersih, makin tinggi ilmu seseorang makin tinggi pula akhlak dan moralnya.
Nilai Budaya sebagai Identitas: Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah
Sebagai landasan budaya, PERTI berpegang teguh pada falsafah Minangkabau yang termaktub dalam pepatah:
“Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah.”
Ini berarti adat yang dijalankan berlandaskan syariat Islam, dan syariat Islam berlandaskan Al-Qur’an dan Hadits.
Dalil syara’ yang menjadi pijakan antara lain firman Allah SWT:
“Dan dirikanlah shalat, dan tunaikanlah zakat, dan ruku’lah beserta orang yang ruku’.” (QS. Al-Baqarah: 43)
Yang menuntut kita menjaga keseimbangan antara ritual keagamaan dan aturan sosial yang tertuang dalam adat.
Dalam adat Minangkabau, nilai-nilai seperti musyawarah untuk mufakat, penghormatan kepada orang tua dan ulama, serta solidaritas sosial merupakan bagian integral yang turut memperkuat ikatan jamaah dan organisasi.
Dengan memegang prinsip ABS-SBK, PERTI tidak hanya menopang kekuatan spiritual tapi juga sosial budaya, sehingga dakwah dan pengajaran menjadi relevan dan mudah diterima umat dalam konteks kearifan lokal.
Pesan untuk Pengurus dan Jamaah PERTI Sumatera Barat
Dalam menghadapi pelantikan Pengurus Daerah PERTI Sumbar yang baru, mari kita semua; Pengurus dan jamaah menjalankan peran masing-masing dengan kesadaran penuh akan besarnya amanah. Jadikan iman sebagai jangkar yang tidak goyah, ilmu sebagai senjata yang tajam, dan nilai budaya sebagai identitas yang menguatkan setiap langkah perjuangan.
Mudah-mudahan Allah SWT memberikan keberkahan, menumbuhkan kekuatan ukhuwah, dan melimpahkan rahmat-Nya agar PERTI Sumbar terus berkembang menjadi organisasi yang membawa manfaat besar bagi umat dan bangsa. Semoga pelantikan ini menjadi titik tolak kebangkitan baru, mengantar PERTI Sumbar ke masa depan gemilang sesuai nilai-nilai luhur agama dan adat dalam bingkai Ahlu sunnah waljamaah.
Wallahua’lam
Wallahu Waliyyuttaufik Walhidayah
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Oleh:
Muhammad Arif
(Ketua PW Pemuda Persatuan Tarbiyah Islamiyah Sumatera Barat)
