Sumbarmadani – Dari banyak suku diminang hanya suku Jambak ketika pesta pasti turun hujan, apa alasannya dan kenapa selalu turun hujan jika suku Jambak pesta? Ada juga yang bilang hujan memang rahmat dari Tuhan tapi, kalau hujan nya 24 jam pasti ada orang Jambak yang pesta itulah ucapan yang sering keluar dari masyarakat. Percaya tidak percaya kalau orang jambak pesta pasti memang turun hujan. Terkadang tidak ada anda-tanda hujan sama sekali tiba-tiba pas orang Jambak mau ber-arak turun hujan, nah ini memang menjadi sebuah pertanyaan bagi masyarakat. Lalu bagaimana masyarakat melihat hal ini, apakah ini sebuah kutukan untuk suku Jambak atau memang ini adalah rahmat dari Tuhan untuk suku Jambak? Lalu, kenapa hanya setiap suku Jambak yang turun hujan, kenapa tidak dengan suku yang lain? Jikalau kita lihat dan perhatikan dikatakan tidak hujan pada suku lain, ada juga yang hujan tapi kenapa hanya suku Jambak yang menjadi buah bibir masyarakat?
Dengan adanya pertanyaan pertanyaan di atas maka kita lihat asal usul atau sejarah dari suku Jambak itu sendiri. Suku Jambak merupakan suku yang datang dari Tiongkok yang awal mulanya bernama suku Champa, dan di pimpin oleh seorang raja yang bernama Hera Mong Champa. Lalu menyebar di daratan minangkabau yang keturunannya masi ada sampai saat ini. Suku Champa sudah menyebar di wilayah Agam sebelum pindahnya suku Koto Piliyang ke Luhak 50 kota. Kemudian terjadilah perubahan sebutan suku Champa menjadi suku Jambak. Kebiasaan suku Jambak di antaranya suka hidup berkelompok sesama orang jambak. Apabila melakukan kegiatan menaruko atau membuka lahan baru maka wilayah tersebut diberi nama sesuai dengan nama suku mereka.
Tidak heran kalau setiap wilayah yang ada di Sumatera Barat ada kampung dengan sebutan kampuang Jambak. Keunikan suku Jambak ketika melakukan pesta pernikahan sering terjadi hujan deras yang bahkan kejadiannya saat cuaca panas dan tidak ada tanda hujan sebelumnya, hujan yang terjadi di luar nalar karena pas dan selalu terjadi ketika pesta yang diadakan oleh suku jambak. Berdasarkan beberapa sumber, hal ini disebabkan karena persumpahan Hera Mong Champa ketika kemarau panjang daerahnya sehingga ia memohon pada Tuhan agar diturunkan hujan pada saat butuh air dan kebetulan waktu itu mereka sangat butuh air karena akan melaksanakan pesta.
Sumber lain mengatakan, kalau ini merupakan kutukan dari seorang kakek yang meminta makanan saat suku Jambak mengadakan pesta namun sang kakek diusir karena sangat bau dan kotor yang menyebabkan sang kakek bersumpah agar setiap orang Jambak pesta selalu turun hujan.
Setelah kita perhatikan dari sejarah suku Jambak ada dua persepsi kenapa hujan selalu turun ketika suku Jambak pesta. Pertama, adanya sumpah dari Hera Mong Champa ketika kemarau panjang di daerahnya dan ketika itu akan diadakannya pesta. Yang kedua, adanya sumpah dari kakek tua yang meminta makanan ketika suku Jambak pesta lalu di usir karna kakek tersebut sangat bau. (Fatma Azahra, S.Pd)