Sumbarmadani.com- Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Forum Perempuan Badan Eksekutif Mahasiswa (FP-BEM ) Sumatera Barat menggelar aksi monolog terkait penolakan terhadap Lesbian Gay Biseksual dan Transgender atau yang lebih dikenal dengan sebutan LGBT dilingkungan masyarakat minangkabau, aksi tersebut dilakukan dengan berorasi dan berpuisi masing-masing kampus yang tergabung dalam FP BEM-SB. Selain itu, mereka juga membagikan selebaran yang berisi penjelasan tentang LGBT dan sejumlah akibat yang ditimbulkan dari hal tersebut pada Minggu (11/09/2022) di GOR H. Agussalim.
Kegiatan ini disambut baik oleh masyarakat sekitar beberapa kali nampak masyarakat menyemangati massa aksi dengan sorakan kata “semangat” dan mengabadikan kegiatan tersebut “ Tentunya bangga melihat anak muda yang masih memiliki kepekaan terhadap lingkungan sekitarnya dan masih peduli, semangatlah untuk adek-adek mahasiswa” ujar salah seorang warga yang turut menyaksikan aksi tersebut.
Dalam orasinya salah satu mahasiswa FP BEM SB menyampaikan bahwa menurut penelitian CIA pada tahun 2015 Indonesia menduduki posisi ke-5 populasi terbesar LGBT didunia setelah China, India, Eropa , dan Amerika. Selain itu, LGBT merupakan tindakan yang tidak dibenarkan oleh agama manapun di Indonesia.
Izah Ardina Putri selaku koordinator FP BEM- SB mengungkapkan kasus LGBT termasuk kasus yang marak di tengah masyarakat minang, yang mana hal ini sangat bertentangan dengan adat Minangkabau “ Budaya Minangkabau itu sangat menjunjung tinggi nilai moral dan agama sebagaimana tertuang dalam Adat basandi sarak, Sarak basandi kitabullah” ujarnya,
Lebih lanjut beliau memaparkan budaya LGBT dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti faktor lingkungan, ekonomi dan genetik tentunya hal ini bisa disembuhkan, dirinya juga mengatakan bahwa FP BEM-SB bersedia menjadi wadah rehabilitasi untuk korban-korban LGBT. Semoga kedepannya tidak ada lagi penyimpangan-penyimpangan seksual di tengah masyarakat.
L.F