Sumbarmadani.com- Ikatan Pedagang Pasar Payakumbuh (IP3) mendesak kepolisian untuk segera mengusut tuntas kebakaran besar yang menghanguskan Blok Barat Pasar Payakumbuh pada Selasa (26/8/2025) pagi. Kebakaran yang menyebabkan kerugian sekitar Rp 34,35 miliar itu dinilai memiliki sejumlah kejanggalan yang perlu diungkap secara transparan.
Ketua Umum IP3, H. Esa Muhardanil, SE, menegaskan bahwa pihaknya menemukan indikasi lemahnya sistem pengawasan pasar sebelum kejadian. Salah satunya adalah kondisi CCTV yang mati selama dua bulan terakhir.
“Kenapa CCTV bisa tidak berfungsi begitu lama? Siapa yang bertanggung jawab atas pengamanan pasar? Ini pertanyaan yang harus dijawab agar pedagang tidak terus dirugikan,” ujarnya.
Hj. Dyan Eka Putri, S.Si, selaku Wakil Ketua Umum IP3, menambahkan bahwa para pedagang tidak hanya kehilangan aset usaha, tetapi juga mengalami kerugian ekonomi yang sangat besar karena kehilangan mata pencaharian.
“Kami berharap ada langkah cepat dari pemerintah daerah dan aparat penegak hukum untuk memastikan penyebab kebakaran ini jelas, dan kompensasi bagi pedagang bisa segera diupayakan,” katanya.
Sementara itu, Advokat Adi Surya, SH, yang juga Dewan Suro IP3, mengungkapkan adanya indikasi potensi sabotase. Ia menyatakan bahwa IP3 akan segera melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian untuk dilakukan penyelidikan mendalam.
“Kami tidak menuduh sembarangan, tetapi ada tanda-tanda yang harus diusut. Dugaan adanya pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan dari musibah ini tidak bisa diabaikan,” tegasnya.
Adi Surya juga mendukung langkah Polres Payakumbuh yang bekerja sama dengan Laboratorium Forensik Polda Riau untuk mengungkap sumber api dan penyebab kebakaran. Ia menekankan agar proses hukum berjalan tanpa intervensi pihak mana pun.
Kebakaran yang terjadi sejak pukul 04.00 WIB itu baru dilaporkan secara resmi ke Dinas Pemadam Kebakaran pada pukul 05.06 WIB. Api baru dapat dipadamkan sekitar pukul 11.30 WIB setelah bantuan pemadam dari berbagai daerah di Sumatera Barat dikerahkan.
IP3 juga menyoroti adanya keterlambatan penanganan awal serta dugaan ketidaksiapan sistem pencegahan kebakaran di Blok Barat Pasar Payakumbuh. Mereka mendesak evaluasi total terhadap tata kelola pasar agar kejadian serupa tidak terulang.
Dalam pernyataan resminya, H. Esa Muhardanil menegaskan bahwa seluruh anggota IP3 tetap solid dan tidak akan terpecah oleh isu-isu yang berkembang. “Kami akan berdiri bersama. Tidak boleh ada yang memanfaatkan situasi ini untuk memecah belah pedagang,” ucapnya.
IP3 juga berkomitmen membentuk tim khusus untuk mengawal penyelidikan, memfasilitasi pendataan kerugian pedagang, dan memastikan hak-hak mereka diperjuangkan secara hukum (YF)