Sumbarmadani.com- Wakil Ketua DPD RI Tamsil Linrung meresmikan pencanangan *Program Senator Peduli Ketahanan Pangan* di Desa Manggalung, Kecamatan Madalle, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan, Sabtu (27/9/2025). Acara ini juga berlangsung serentak di tiga provinsi lain, yakni Bengkulu, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Papua Tengah, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-21 DPD RI.
Dalam sambutannya, Tamsil menyebut pangan sebagai fondasi peradaban dan kunci kedaulatan negara. “Alhamdulillah, hari ini kita berada pada satu momentum penting, satu peristiwa yang insya Allah akan tercatat dalam sejarah kedaulatan bangsa, yaitu ikhtiar kita dalam mewujudkan agenda strategis bangsa, kedaulatan pangan,” ujarnya.
Kegiatan tersebut turut dihadiri Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, anggota DPD RI, unsur Forkopimda Sulsel, bupati se-Sulsel, hingga kelompok tani.
Tamsil menegaskan, krisis pangan global akibat pandemi, konflik geopolitik, perubahan iklim, hingga disrupsi rantai pasok menjadikan pangan sebagai isu sentral abad ke-21. Karena itu, DPD RI berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian melalui program penanaman jagung seluas 5.000 hektare di empat provinsi percontohan.
“Jagung dipilih sebagai komoditas utama karena berperan penting tidak hanya untuk konsumsi pangan, tetapi juga sebagai bahan baku industri pakan ternak dan sektor hilir pertanian,” jelas Tamsil.
Ia menegaskan, program ini tidak berhenti pada seremoni, melainkan akan dikawal hingga panen raya dan penyerapannya oleh Bulog. “Hari ini kita tidak hanya menanam benih jagung, tetapi juga menanam benih kebersamaan dan kedaulatan bangsa,” katanya.
BPS 2024 mencatat, produksi padi di Sulsel mencapai 4,82 juta ton gabah kering giling atau setara 2,76 juta ton beras. Adapun produksi jagung mencapai 1,13 juta ton dengan luas panen 191 ribu hektare.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam kesempatan itu menyampaikan dukungan penuh terhadap program DPD RI. Ia mengungkapkan pemerintah menyiapkan investasi besar di sektor pertanian senilai Rp40 hingga Rp100 triliun, dengan alokasi anggaran yang telah direalisasikan sebesar Rp9,9 hingga Rp10 triliun.
“Stok hasil pertanian tahun ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah. Pemerintah akan memastikan pasokan pangan tetap stabil, harga terjaga, dan distribusi berjalan setiap hari melalui operasi pasar dan penguatan Bulog,” ujar Amran.
Selain itu, pemerintah juga menyalurkan 1,3 juta ton beras dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) melalui program SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) sepanjang Juli hingga Desember 2025.
Tamsil menutup sambutannya dengan apresiasi kepada Menteri Pertanian. Menurutnya, sejak dilantik Presiden Prabowo Subianto, sektor pertanian menunjukkan capaian penting, mulai dari penghentian impor hingga pencapaian swasembada beras.
“Kehadiran Menteri Pertanian memberi arti lebih dari sekadar seremoni, melainkan simbol kolaborasi antar-lembaga negara dalam membangun kedaulatan pangan Indonesia,” pungkas Tamsil (*)