Sumbarnadani.com-Belajar dari Proses Kreatif Buya Hamka, demikian tajuk webinar yang diadakan oleh Forum Penggerak Literasi Sumbar (FPLS).
Narasumber antara lain Amir Syakieb yang merupakan putra bungsu Buya Hamka dan Septi Mayang Sarry selaku dosen, penggemar sejarah serta penerbit ulang dari buku-buku Buya Hamka.
Webinar yang diadakan pada Minggu, 27 Agustus 2023 ini, merupakan program dari Temu Literasi FPLS yang memasuki bulan ketiga.
Amir memaparkan tentang kebiasaan-kebiasaan Buya Hamka. “Selepas salat Subuh, Buya akan duduk di meja bukunya lalu mulai membaca untuk mendapatkan referensi.”
Amir memaparkan kegiatan membaca buku Buya Hamka, juga diikuti dengan melahirkan buku. Serta tiap kali berkunjung atau melakukan perjalanan, Buya Hamka selalu menulis kisah sehari-hari dan pengalamannya. “Beliau menulis setiap hari,” pungkas Amir.
Hal ini juga diamini oleh Septi Mayang Sarry. Sehingga muncullah karya seperti Merantau ke Deli, yang berasal dari pengalaman Buya Hamka saat berada di Kota Medan.
Septi memaparkan, bahwa proses kreatif Buya Hamka terbentuk dari dirinya sendiri, keluarga, serta lingkungan sekitar. “Di tulisannya, Buya yang berasal dari Maninjau, juga menuliskan tentang kampungnya itu. Sehingga kita juga bisa merasakan betapa indahnya Maninjau itu,” pungkas Septi.
Hanya saja, baik Amir dan Septi sama-sama menghimbau para generasi penerus terutama yang berasal dari Sumatera Barat, agar lebih peduli pada sejarah dan pejuang. Pak Amir mengajak agar banyak yang datang ke Museum Buya Hamka. Karena selama ini, justru orang dari Malaysia yang sangat bersemangat untuk datang ke museum tersebut.
Sementara itu menurut Septi, pentingnya alih wahana yang dilakukan baik berupa komik dan lain sebagainya, agar anak-anak muda tertarik untuk mempelajari dan meneladani tentang tokoh dan sejarahnya. (Zikra)