Sumbarmadani.com-Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Darul Qur’an Payakumbuh hadirkan tokoh luhak 50, H. Mulyadi Muslim, Lc., MA sebagai narasumber Kuliah Umum dan Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka menyambut Tahun Akademik 2022/2023 dan persiapan alih status menjadi Institut. (Sabtu, 10/09/2022)
Kuliah umum dan FGD itu dilaksanakan di Aula BIB Dinas Peternakan Tuah Sakato Payakumbuh. H. Mulyadi Muslim memberikan orasi ilmiah dengan tema “Optimalisasi Peran STAIDA Payakumbuh dalam Mewujudkan Masyarakat Madani di Luhak nan Bungsu.”
Dihadapan para peserta dan ratusan mahasiswa STAIDA Payakumbuh tersebut, laki-laki yang akrab disapa Ustadz Mulyadi itu mengawali orasi ilmiahnya dengan sebuah ungkapan Minang “Karatau madang di ulu, babuah babungo balun. Ka rantau bujang dahulu, di rumah paguno balun”
Ia memaparkan bahwa “Konsep masyarakat madani pertama kali dimunculkan oleh Anwar Ibrahim dalam Simposium Festival Istiqlal tahun 1995. Jika dalam konsep Barat disebut dengan Civil Society, maka dalam Islam disebut dengan konsep Masyarakat Madani, yang mana miniaturnya ialah masyarakat Madinah al-Munawwarah pada masa Rasulullah SAW dan Khulafaurrasyidin.” Jelasnya
Lebih lanjut ia menyampaikan tentang rumusan masyarakat madani, “masyarakat madani itu rumus sederhananya ialah religius, beradab, maju, kemanusiaan, dan iptek. Leader masyarakat madani itu ialah Rasulullah SAW.” Paparnya
“Jika hendak mewujudkan masyarakat madani, kita harus religius yang aplikatif. Orang yang religius itu menjadi muzakki, bukan lagi mustahiq. Menjadi orang kaya yang membantu sesama. Serta tidak lagi menganggap sama antara konvensional dan syari’ah. Antara keduanya dibedakan oleh akad, yang mengubah status haram menjadi halal.” Lanjutnya
“Teori dan konsep masyarakat madani telah menjadi visi para pemegang kendali pemerintahan sejak 10 tahun terakhir ini, tetapi konsep tersebut hanya akan menjadi sebatas mimpi apabila tidak diimbangi dengan anggaran dan peta konsep serta tahapan yang jelas, terukur dan berkelanjutan.”
Ia juga menyampaikan bahwa masyarakat madani tidak bisa terwujud hanya dengan berdirinya ratusan rumah tahfizh dan sekolah-sekolah berbasis Islam. Hal itu baru sebagai bagian dari indikator untuk mewujudkan masyarakat yang religius, tetapi masyarakat madani juga ditandai dengan sedikitnya angka kemiskinan. Masyarakat madani itu ialah masyarakat yang sehat jasmani dan rohaninya (bahagia), berbudaya, taat hukum, serta demokratis.” Jelasnya
Di akhir acara yang berlangsung cukup khidmat tersebut, Ketua STAIDA Payakumbuh menyerahkan plakat kepada H. Mulyadi Muslim, Lc., MA sebagai cenderamata atas kehadirannya menjadi narasumber kuliah umum dan FGD di STAIDA Payakumbuh. (FS)