Sumbarmadani.com- Festival Surau 2024 di Transmart Kota Padang tak hanya menjadi ajang kompetisi bagi para peserta, tetapi juga menyuguhkan momen-momen emosional yang menyentuh hati. Salah satunya adalah kisah Mekar, seorang peserta perlombaan Da’i Cilik yang berhasil memukau penonton dengan penampilannya yang penuh perasaan. Mekar, yang kini berusia 9 tahun, tinggal di Lolong Belanti bersama ibunya setelah ayahnya meninggal ketika ia baru berusia 1 tahun.
Mekar tampil di atas panggung dengan penuh semangat, namun tak mampu menahan air mata ketika mengingat mendiang ayahnya. Dalam ceramahnya, ia meminta doa dari para peserta dan penonton untuk almarhum ayahnya. “Saya rindu Ayah, semoga Ayah bahagia di sana,” ucap Mekar dengan suara yang bergetar. Ucapannya yang tulus dan penuh kerinduan membuat suasana menjadi haru biru, mengundang tangis dari mereka yang hadir.
Ketua Dewan Pembina Perti Padang, Bapak H. Fadly Amran, BBA, yang turut hadir dalam acara tersebut, tampak terharu dan ikut meneteskan air mata mendengar cerita Mekar. “Penampilan Mekar sangat emosional dan mengingatkan kita semua akan pentingnya keluarga dan kasih sayang,” kata Fadly Amran. “Semoga doa kita semua untuk almarhum ayah Mekar diterima oleh Allah SWT.”
Para pengunjung Transmart yang menyaksikan momen tersebut juga tak kuasa menahan air mata. Banyak dari mereka yang turut berdoa untuk almarhum ayah Mekar dan memberikan dukungan moral kepada Mekar dan ibunya. Kehadiran Mekar bersama ibunya di acara ini memperlihatkan keteguhan hati seorang anak dan kekuatan cinta seorang ibu yang selalu mendampingi dan mendukung.
Mekar dan ibunya memang menjadi inspirasi bagi banyak orang. Di tengah kesedihan dan kehilangan, mereka menunjukkan semangat yang luar biasa untuk terus melangkah maju. “Kehadiran Mekar di acara ini adalah contoh ketabahan dan keteguhan hati,” ujar salah satu pengunjung. “Semoga Allah selalu melindungi mereka dan memberikan kebahagiaan di masa depan.”
Festival Surau 2024 ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga tempat untuk mengekspresikan perasaan dan memperkuat ikatan sosial di antara masyarakat. Kisah Mekar adalah pengingat akan pentingnya menghargai waktu yang kita miliki bersama orang-orang tercinta dan selalu berdoa untuk mereka yang telah pergi. Semoga kisah Mekar memberikan inspirasi dan kekuatan bagi kita semua. (RRS)