Sumbarmadani.com- Festival Surau yang diselenggarakan oleh PERTI KOTA PADANG dari tanggal 5 hingga 7 Juli 2024 telah menjadi ajang penuh antusiasme dari masyarakat Kota Padang. Acara ini tak hanya menjadi panggung perlombaan, tetapi juga menampilkan kisah-kisah inspiratif, salah satunya adalah kisah Mekar, peserta lomba Da’i Cilik yang menggugah hati banyak orang.
Mekar, seorang peserta Da’i Cilik berusia 8 tahun, menunjukkan keaktifan dan semangat yang luar biasa dalam setiap penampilannya. Dalam ajang ini, Mekar yang duduk di kelas 2 SD Percobaan Ujung Gurun dan akan pindah ke SD Darul Iman, memberikan penampilan yang memukau dengan ceramahnya. “Aku sangat senang mengikuti lomba Da’i Cilik ini dan bercita-cita menjadi Da’i yang sekaligus hafizah,” ujarnya dengan penuh semangat.
Ibunda Mekar, yang juga seorang guru mengaji, turut memberikan inspirasi bagi banyak orang. Beliau mengajarkan Mekar dan murid-murid lainnya untuk senantiasa mengaji dengan sungguh-sungguh, dengan harapan agar orang tua mereka bangga di akhirat kelak. “Didiklah anak-anak kita belajar mengaji agar syafaatnya sampai kepada kedua orangtuanya baik di dunia maupun di akhirat,” pesan ibunda Mekar yang menyentuh hati.
Kisah perjuangan Mekar dan ibundanya sangat menyentuh. Setelah kehilangan ayahandanya saat Mekar berusia 1 tahun 6 bulan, ibunda Mekar harus menghidupi keluarga sendirian dengan menjadi guru mengaji. Ayahanda Mekar dulunya adalah seorang pedagang dan guru pengajar di surau yang dengan penuh dedikasi menghidupi keluarganya. Kini, ibunda Mekar terus berjuang menghidupi keluarga dengan mengajar mengaji di surau.
Tidak hanya kisah perjuangan Mekar yang menggugah hati, tetapi juga penampilan ceria dan energiknya selama acara berlangsung. Setiap gerak dan kata yang disampaikan penuh keyakinan, membuat banyak penonton terpukau dan memberikan tepuk tangan meriah. “Semangat Mekar benar-benar luar biasa, dia bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak lainnya,” kata seorang penonton yang hadir.
Festival Surau ini tidak hanya menampilkan kompetisi-kompetisi menarik, tetapi juga membawa dampak positif bagi para peserta dan pengunjung. Misalnya, Mekar yang mengaku senang bisa berpartisipasi, menyampaikan bahwa dirinya ingin terus belajar dan mendalami ilmu agama. “Aku ingin menjadi seorang Da’i yang bisa membanggakan orang tua dan menginspirasi banyak orang,” ungkap Mekar dengan mata berbinar.
Ibunda Mekar juga mengungkapkan betapa pentingnya acara seperti Festival Surau untuk memberikan motivasi kepada anak-anak. “Acara ini sangat bagus untuk mengasah talenta yang dimiliki oleh peserta-peserta lomba karena belum ada lembaga islami lainnya yang mengadakan acara sebesar ini di Padang,” katanya. Beliau berharap acara serupa dapat terus diselenggarakan di masa mendatang dengan skala yang lebih besar.
Dalam kegiatan ini, Mekar dan ibundanya tidak hanya mendapatkan pengalaman berharga, tetapi juga penghargaan dari masyarakat dan panitia. Semangat mereka yang tinggi dan perjuangan mereka yang gigih menjadi contoh nyata dari nilai-nilai keislaman yang diajarkan oleh PERTI KOTA PADANG. Kisah Mekar mengajarkan kita semua tentang ketekunan, keikhlasan, dan semangat untuk terus belajar dan berjuang.
Dengan adanya Festival Surau ini, PERTI KOTA PADANG berhasil menciptakan wadah yang positif bagi generasi muda untuk mengembangkan potensi mereka. Semoga festival ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang lebih besar lagi bagi masyarakat Kota Padang di masa depan. Kisah Mekar dan ibundanya adalah salah satu dari banyak kisah inspiratif yang lahir dari acara ini, menunjukkan bahwa dengan tekad dan semangat, segala rintangan bisa dilalui dan mimpi bisa terwujud. (RRS)