Sumbarmadani.com-Dalam rangka memeriahkan peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77, Dompet Dhuafa Sumatera Barat mengangkat acara Layar Tancap Nagari berupa pemutaran film Surau dan Silek secara serentak di 19 kota/kabupaten se Sumatera Barat pada hari Sabtu malam (27/08).
Layar tancap nagari dilaksanakan di 20 titik lokasi di Sumatera Barat, salah satunya di titik 18 yang bertempat di gedung Pondok Pesantren Syekh Haji Rafi’i Jorong Sianggai-anggai Nagari Sarik Alahan Tigo Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok yang dihadiri lebih kurang 250 orang penonton yang terdiri dari anak yatim, murid TPQ, santri pesantren, pemuda, dan masyarakat Jorong Sianggai-anggai.
Sekalipun kondisi cuaca pada Sabtu malam diguyur hujan, tetapi tidak menyurutkan antusias masyarakat untuk ikut meramaikan nonton bareng yang diinisiasi oleh dompet dhuafa tersebut.
Tidak hanya masyarakat yang hadir, salah seorang anggota DPRD Kabupaten Solok pun turur menghadiri, Efdizal, SH, MH mengucapkan terima kasih kepada relawan daerah yang telah menghadirkan kegiatan positif yang menghibur serta mendidik untuk anak-anak dan masyarakat Jorong Sianggai-anggai.
“Saya mendukung penuh kegiatan seperti ini, jika bisa setiap tahun diadakan oleh dompet dhuafa di sini, insyaAllah saya akan hadir mensupport” ucapnya saat menyampaikan sambutan sekaligus membuka acara secara resmi.
Bentuk dukungan ketua komisi 2 DPRD Kabupaten Solok itu pun dibuktikan dengan pemberian santunan kepada anak yatim sebanyak Rp. 1.500.000,- melalui panitia. Dari data yang diberikan oleh panitia, di Jorong Sianggai-anggai terdapat 56 orang anak yang berstatus yatim dan piatu.
“Karena anak yatim dan piatu kita ada 56 orang, sehingga dana yang masuk dari donatur akan dikumpulkan terlebih dahulu, kami usahakan mencari tambahan dana dari berbagai lembaga dan komunitas sosial terlebih dahulu. InsyaAllah akan diserahkan kepada anak-anak yatim pada akhir tahun nanti” jelas Fitria, panitia acara juga salah seorang perantau dari Sianggai-anggai yang mengumpulkan dana anak yatim dari para perantau dan donatur.
Fazlul Rahman sebagai Kepala Jorong Sianggai-anggai juga mengucapkan terima kasih kepada dompet dhuafa yang telah menginisiasi kegiatan layar tancap nagari ini.
“Atas nama masyarakat Jorong Sianggai-anggai, kami mengucapkan terima kasih kepada dompet dhuafa atas kegiatan nonton bareng ini dan berharap masyarakat bisa meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan serta rasa peduli sesama, juga ucapan terima kasih kepada Bapak Efdizal sebagai anggota DPRD Kabupaten Solok yang berasal dari Nagari Sarik Alahan Tigo yang sudah menghadiri dan menyuport kegiatan ini, karena kegiatan dari dompet dhuafa juga sejalan dengan program beliau” ucapnya dalam sambutan pada acara pembukaan malam tersebut.
Sebagai relawan dompet dhuafa untuk daerah Sarik Alahan Tigo, Fitria Sartika juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut menyukseskan acara pada malam hari itu.
“Ucapan terima kasih yang tiada terhingga atas kerjasama yang solid dan dukungan penuh dari anggota DPRD, Wali Nagari, Niniak Mamak, Kepala Jorong, pemuda, dan seluruh lapisan masyarakat, sehingga acara ini terlaksana dengan baik dan aman. Masyarakat juga Alhamdulillah hadir melebihi ekspektasi saya. Saya mohon maaf jika dalam pelaksanaan acara ini banyak terdapat kekurangan.” Tuturnya usai acara pada malam tersebut.
Tidak hanya acara nonton bareng, semenjak sore harinya telah diadakan hiburan berupa lomba makan kerupuk dan pacu karung yang diikuti oleh anak-anak dan remaja, setelah shalat Magrib dilanjutkan dengan lomba cerdas cermat yang diikuti oleh santri pondok pesantren dan pemuda.
Acara layar tancap nagari tersebut ditutup dengan kuis berhadiah tentang film Surau dan Silek, final cerdas cermat dan pembagian hadiah bagi para pemuncak dalam rangkaian lomba yang telah dilaksanakan.
Acara tersebut usai pada pukul 00:15 dengan tertib, aman, dan semangat. Fitria berharap acara yang dibawanya tersebut dapat menghibur masyarakat dan memotivasi anak-anak agar menjadi generasi tangguh yang berjiwa sosial tinggi dan mengutamakan shalat dalam kehidupan sehari-hari. (*)