Sumbarmadani.com – Sebagai bentuk kepedulian, LBH GP Ansor Sumbar ikut berduka cita atas peristiwa tragedi Kanjuruhan atau tragedi Malang atas meninggalnya 129 orang dalam pertandingan sepak bola antara tuan rumah Arema vs Persebaya pada Sabtu,01/10/22 di Stadion Kanjuruhan Malang.
“Ini jadi pembelajaran bagi kita suporter Indonesia, dalam situasi dan kondisi Gairah antusiasme dan fanatisme penonton, diperlukan informasi tentang menjadi penonton atau suporter tertib dan damai, “jelas Eko Kurniawan, SH Ketua LBH GP Ansor PW Sumbar Pada Senin 3 Oktober 2022 melalui relisse.
Alumni Universitas Andalas itu juga menilai, fanatisme itu ada aturan yang perlu dipatuhi, artinya sebagai suporter juga taat dengan aturan yang telah jadi pedoman bersama, supaya lancar baik sebelum dan sesudah pertandingan.
Menurut Alumni MAN 2 Padang, jadikan momen tragedi Kanjuruhan jadi berbenah baik soal aturan, hubungan dengan pihak keamanan ,Panpel dan sebagainya.
Hal senada juga jadi keprihatinan kita bersama jika Indonesia Pada tahun 2023 jadi tuan rumah Piala Dunia U 20, akan berdampak.
“Hari ini kita ikut berduka, Sepakbola Indonesia diberi ujian,saatnya PSSI berbenah dan evaluasi diri dari tragedi Kanjuruhan ini,banyak aspek perlu segera diperbaiki,tidak sekadar sanksi dan hukuman semata,” jelas Eko Kurniawan,Tim legal dari aliansi lawyer peduli tragedi Kanjuruhan tergabung di LBH GP Ansor pusat.
Eko juga menambahkan, suporter Indonesia berduka hari ini. Dia usulan jadikan 1 Oktober 2022 jadi hari kebangkitan Suporter Indonesia.
LBH GP Ansor Sumbar secara langsung sudah Koordinasi dengan sahabat-sahabat LBH GP Ansor Kabupaten Malang . Sebagai informasi, ada anggota Banser yang jadi korban dalam tragedi Kanjuruhan Sabtu lalu.