Sumbarmadani.com-Masyarakat Sipil Sumatera Barat menggelar acara Panggung Rakyat Deklarasi Rakyat Menggugat di Tugu Gempa, Kota Padang. Acara tersebut diisi dengan penampilan musik, puisi, stand-up comedy, dan mural karya Komunitas Dangau Studio, Sabtu (3/2)
Dalam deklarasinya, masyarakat menyuarakan berbagai isu, termasuk selamatkan hutan Mentawai dari penebangan liar, hentikan proyek tidak strategis yang merugikan rakyat, dan tuntaskan pelanggaran HAM tingkat lokal. Poster-poster yang menggantung di lokasi juga memuat pesan-pesan terkait isu-isu tersebut.
Aksi ini juga menyoroti kecurangan dalam proses pemilu di Indonesia, dari kontroversi putusan Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman hingga politik identitas. Direktur Yayasan Citra Mandiri Mentawai, Rifai Lubis, menyampaikan bahwa aksi ini menjadi salah satu upaya menghentikan “ca-we-ca-we” yang dilakukan oleh pemerintah.
Rifai menyatakan bahwa masyarakat sipil harus membangun tembok besar untuk menyuarakan keresahan dan mencegah presiden melakukan tindakan yang merugikan demokrasi. Calvin Nanda Pratama, aktivis HAM, mengecam ketiga pasangan kandidat beserta timnya, menyatakan bahwa mereka tidak bersih dari kepentingan oligarki.
“Kesemua sama-sama jahat, ideologi mereka hanya satu yakni penjarahan. Jadi jangan berharap atau berkhayal penderitaan kita akan mampu diselesaikan oleh mereka,” ungkapnya. Calvin juga menambahkan bahwa rakyat sudah pesimis terhadap orang-orang terlibat dan terhadap sistem yang mengatur gerak-gerik yang dianggap busuk. (*)