Sumbarmadani.com – Olahraga atau aktivitas fisik sebagai bagian dari PHBS merupakan hal yang sangat penting di masa pandemik Covid-19 yang masih berlangsung saat ini. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa olahraga atau aktivitas fisik dapat mencegah terjadinya gangguan mental yang dialami oleh sebagian orang karena adanya penerapan karantina dan isolasi, maupun jaga jarak (physical dystancing) akibat pandemik Covid-19. Gangguan mental tersebut misalnya depresi, kecemasan, sindrom kelelahan dan stress.
Olahraga juga sangat di butuhkan oleh Anak Berkebutuhan Khusus Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang mengalami keterbatasan atau keluarbiasaan, baik fisik, mental-intelektual, sosial, maupun emosional, yang berpengaruh secara signifikan dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya dibandingkan dengan anak-anak lain yang seusia dengannya.
Kehadiran anak berkebutuhan khusus bukanlah suatu musibah, melainkan amanah dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Orangtua, keluarga, dan masyarakat harus bertanggungjawab untuk memenuhi hak-haknya. Atas pertimbangan tersebut, maka perlu dilakukan upaya penanganan anak berkebutuhan khusus, sebagai salah satu langkah pemenuhan hak dasar anak yang meliputi hak untuk hidup, hak tumbuh dan berkembang secara optimal, hak berpartisipasi sesuai dengan minat dan potensi yang dimiliknya, dan hak terlindungi dari segala tindak kekerasan, diskriminasi, penelantaran dan perlakuan salah.
Anak dengan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH) atau attention deficit and hyperactivity disorder (ADHD). ADHD adalah anak yang mengalami gangguan perkembangan, yang ditandai dengan sekumpulan masalah berupa ganggguan pengendalian diri, masalah rentang atensi atau perhatian, hiperaktivitas dan impulsivitas, yang menyebabkan kesulitan berperilaku, berfikir, dan mengendalikan emosi.
Pendidikan jasmani adaptif merupakan suatu sistem penyampaian layanan yang bersifat menyeluruh (comprehensif) dan dirancang untuk mengetahui, menemukan dan memecahkan masalah dalam ranah psikomotor. Hampir semua jenis ketunaan anak berkebutuhan khusus (ABK) memiliki problem dalam ranah psikomotor. Masalah psikomotor sebagai akibat dari keterbatasan kemampuan sensomotorik, keterbatasan dalam kemampuan belajar. Sebagian anak berkebutuhan khusus bermasalah dalam interaksi sosial dan tingkah laku, dengan demikian dapat dipastikan bahwa peranan pendidikan jasmani bagi anak berkebutuhan khusus sangat besar dan akan mampu mengembangkan dan mengkoreksi kelainan dan keterbatasan tersebut.
Olahraga merupakan kegiatan olah tubuh yang sangat di anjurkan bagi kehidupan manusia karena tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik tapi juga memberikan dampak positif bagi kesehatan mental maupun hubungan sosial, dengan berolahraga seluruh bagian tubuh bergerak sehingga tubuh terhindar dari kekakuan. Manfaat olahraga untuk psikis juga tidak kalah penting dimana dapat menimbulkan rasa senang, bahagia dan semangat baru. Kegiatan olahraga adaptif merupakan kegiatan olahraga yang disesuaikan dengan kondisi fisik seseorang sehingga mereka bisa melakukan aktifitas gerak bahkan meningkatkan ataupun memperbaiki kondisi fisiknya.
Dimasa pasca pandemi covid-19 banyak sekali perubahan yang membutuhkan penyesuaian baru, kondisi ini tidak hanya berimbas pada sektor ekonomi namun juga pada sektor pendidikan, disisi lain seorang guru haruslah seseorang professional dalam melaksanakan tugasnya untuk mengelola aktivitas fisik dalam upaya meningkatkan kebugaran jasmani. Kompetensi yang harus dimiliki seorang guru adalah kemampuan mengelola proses pembelajaran untuk membangkitkan motivasi agar melakukan olahraga secara serius dan bersemangat. Kemampuan menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan perlu menyediakan aneka variasi yang menarik perhatian sehingga mereka antusias dan dapat menyenangi pembelajaran penjas.
Latihan fisik apalagi untuk anak berkebutuhan khusus tentu tidak dapat disamakan dengan anak lain ketika berlatih, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar anak berkebutuhan khusus tetap aman dan nyaman, serta bentuk-bentuk latihan yang mudah mereka lakukan dan mudah juga dipahami orang tua sebagai pendamping anak di rumah. Oleh karena itu dibutuhkan sosialisasi model-model latihan sederhana bagi anak berkebutuhan khusus yang dapat dilakukan di rumah, dengan menggunakan peralatan yang tersedia di rumah, seperti kursi, meja dan sebagainya, menyasar komunitas orang tua siswa sekolah luar biasa sebagai pendamping anak-anak mereka selama masa pembelajaran pasca pandemi berlangsung, agar kondisi motorik anak berkebutuhan khusus tetap terjaga.
Metode yang digunakan untuk olahraga sederhana (Penjas Adaftif) untuk anak berkebutuhan khusus ADHD yaitu:
- Mengedukasi mitra dalam pengembangan model latihan sederhana
- Mengedukasi mitra dalam membuat model-model latihan modifikasi untuk anak berkebutuhan khusus agar mereka dapat lebih menyenangi kegiatan latihan dan olahraga dengan keterbatasan mereka masing-masing.
- Dengan adanya kegiatan pengabdian ini diharapkan semakin banyak perhatian bagi siswa ABK khususnya kebutuhan mereka untuk ikut dalam berbagai aktivitas fisik yang diadaptasikan sesuai keterbatasan yang mereka miliki, yang tidak hanya membantu mengoreksi keterbatasan mereka, juga menumbuhkan rasa percaya diri mereka agar mampu bersosialisasi dengan masyarakat umum nantinya.
Diharapkan dengan olahraga sederhana tersebut dapat meningkatkan kesehatan pada anak berkebutuhan khusus ADHD pada pasca pandemi covid 19.
Penulis : Linda Mentari, S.Pd