Sumbarmadani.com – Telah dilaksanakan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang dilaksanakan oleh Tim pengabdian masyarakat Universitas Negeri Padang (UNP) yang diketuai oleh Hendra Naldi, S.Sos., M.Hum. Tim PKM dari Universitas Negeri Padang terdiri dari Dr. Vauzia, MSi dan Dr. Moralita Chatri. M.P. Tim ini berasal dari dua fakultas dan lintas ilmu yang bebeda. Kegiatan pengabdian ini merupakan bentuk kepedulian UNP terhadap pada masyarakat Sumatera Barat, khususnya di Kabupaten Padang Pariaman di Nagari Sungai Abang Kecamatan Lubuk Alung. Kegiatan ini berlangsung 2 Juni 2022- 7 Juli 2022 dan di buka serta di tutup secara resmi oleh Ketua LPM UNP . Tim ini melaksanakan kegiatan PKM dalam rangka memecahkan masalah masyarakat. Potret kondisi usaha tani di Kelompok Tani Salimah adalah mahalnya harga pupuk yang menyebabkan petani sulit untuk berusaha.
Potret kondisi petani dan kelompoknya seperti di Nagari Sungai Abang , Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Saat ini, harga NPK Mutiara mencapai Rp.800.000 di pasar online Tokopedia bursa penjualan on line. Padahal sebelumnya hanya Rp.150.000 pada tahun yang lalu. Biaya produksi yang tinggi menyebabkan banyak petani rugi dan berhenti melakukan usaha tani dan beralih menjadi pekerja disektor informal seperti tukang ojek dan lain sebagainya. Hal ini merupakan masalah Indonesia saat ini dan di masa datang.
Indonesia pada saat ini dan terlebih lagi pada masa mendatang menghadapi masalah dan dilema dalam mencukupi produksi pangan, terkait dengan jumlah penduduk yang sangat besar dan menurunnya kualitas lingkungan. Reformasi kebijakan dan penelitian ekologi pertanian perlu diintensifkan untuk mengurangi kerusakan lahan dan dampak ekologi serta pencemaran kimia tanah yang masif. Hal ini terkait dengan pertambahan penduduk yang membutuhkan sandang, pangan, serta kesejahteraan.
Selanjutnya, walaupun telah ada pergeseran menuju bentuk pertanian dengan nilai tambah yang tinggi. Masalah ini harus dicarikan solusi dengan usaha diversifikasi, aplikasi ekologi pada lahan budidaya pertanian dan melakukan terobosan pembuatan pupuk organik dengan berbagai sumber dan cara yang ramah lingkungan. Hal ini rasional dan dapat dilakukan dengan melibatkan pihak industri, perguruan tinggi dan kelompok tani yang cerdas serta produktif.
Penurunan yang tajam akibat usaha budidaya yang kurang memperhatikan aspek-aspek ekologi ataupun kegiatan pertanian tidak memperhatikan aspek-aspek ekologi, berdampak pada kerusakan lahan yang menyebabkan penurunan produksi akibat tanah teracuni, hama tikus, hama wereng, biaya produksi naik dan rusaknya lingkungan sekitar eksosistem sawah dan ladang. Petani dan kelompoknya sulit melakukan disersifikasi usaha tani untuk meningkatkan taraf hidupnya.
Terkait diversifikasi uaha tani, masyarakat awam secara umum kurang pengetahuan dan kemampuan mengolah dan membuat pupuk organik yang murah dan bernilai ekonomi. Hal ini terkait dengan pengetahuan, atensi, pengalaman, tingkat pendidikan, keterampilan (skill), faktor ekonomi, budaya dan lingkungan sosial. Hal ini merupakan masalah pertama. Kondisi ini mempengaruhi produktifitas petani dan hasil tanaman sayuran dan menjadi masalah yang harus dicarikan solusinya.
Kelompok Tani merupakan kelompok masyarakat produktif yang saat ini mengalami kesulitan. Kesulitan tersebut dalam melakukan usaha budidaya tanaman sayur akibat pupuk kimia dan obat-obatan untuk pemeliharaan tanaman, anti hama dan pestisida lainnya mengalami kenaikan yang signifikan. Hal ini menurunkan omzet penjualan sayur karena harga sayur naik. Konsumen mengalami penurunan kemampuan daya beli kebutuhan pokok.Hal ini berdampak ke seluruh aspek kehidupan harian masyarakat di Kelurahan tersebut termasuk kelompok tani sayur-mayur. Artinya, ekonomi mempengaruhi pendapatan, kesehatan mempengaruhi pendidikan, pendidikan terkait dan dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan aspek-aspek lainnya.
Solusi yang ditawarkan adalah membimbing petani membuat pupuk organik cair yang mudah dan murah. Petani setelah dibimbing mampu membuat pupuk organik cair dengan memanfaatkan air yang berukuran 200 nm sampai 10 µm (Micro-Nano -Bubbles; MNBs). MNBs merupakan teknologi nano untuk merubah air media pembuatan pupuk cair. Hal ini sesuai dengan konsep dan merupakan penerapan konsep baru yang mengombinasikan aspek Ekologi, Nanoteknologi dan Bioteknologi. (Razak, 2021).
Hasil yang diperoleh sesuai dengan solusi yang ditawarkan, petani mampu membuat pupuk organik cair dengan memanfaatkan air yang berukuran 200 nm sampai 10 µm (Micro-Nano -Bubbles; MNBs).MNBs merupakan teknologi nano untuk merubah air media pembuatan pupuk cair.Hal ini sesuai dengan konsep dan merupakan penerapan Ekonanobioteknologi (Razak, 2021).Pengetahuan petani mengalami peningkatan sebesar 91% setelah melakukan pembuatan Pupuk Cair Organik NPK dan minat untuk membuat Pupuk Cair Organik sebesar 67 %.
Adapun kegiatan dilakukan selama 6 kali.Adapun tahapan-tahapan yang terlihat pada jadwal kegiatan PKM ini. Target luaran yang akan dicapai adalah satu artikel pada jurnal atau prosiding nasional, satu artikel di media cetak dan video kegiatan PKM dengan durasi selama 5 menit.