Sumbarmadani.com-Pondok pesantren tradisional memiliki peran strategis di tengah masyarakat sejak pemerintah Hindia Belanda. Sebagai salah satu warisan budaya, sejatinya pendidikan tradisional ini mampu berkontribusi penuh dalam dunia pendidikan.
Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Ashabul Kahfi merupakan salah satu pondok pesantren tradisionalbaru berkembang di Kenagarian Rawang, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan.
Heru Kisnanto selaku pimpinan pesantren mengatakan, pesantren yang dikelolanya membutuhkan bantuan dana untuk pembangunan gedung pendidikan yang permanen.
“Saat ini MTI Ashabul Kahfi belum memiliki gedung permanen, proses belajar mengajar dilaksanakan di tempat seadanya. Sekarang pembangunan gedung sekolah sedang diupayakan,” ujar ustadz muda tersebut. Rabu (25/3/2020) malam.
Menurut Heru, pesantren yang didirikan sejak tahun 2018 tersebut pendanaanya bersumber dari donatur dan masyarakat setempat.
“Kita berharap ada donatur yang membantu pembangunan gedung pesantren. Rencana semula gedung pesantren akan dibangun tiga lantai dengan anggaran dana mencapai Rp. 1 miliar lebih,” sebutnya.
Dana bisa dikirim melalui rekening Bank Nagari atas nama Yayasan Tarbiyah Islamiyah Ashabul Kahfi dengan nomor rekening 0404.0210.00973-2
Lebih lanjut dikatakannya, MTI ini didirikan agar pendidikan keagamaan mengakar di tengah masyarakat. Pendidikan keagamaan tidak hanya belajar ibadah, adab tetapi juga mengasah pola fikir siswa dengan baik.
Pendidikan tradisional tidak meninggalkan kaidah berpikir ilmiah. Bahkan, tradisi ilmiah juga berlaku di pesantren. Di pesantren belajar kitab yang dikarang oleh ulama, sehingga suatu keilmuan yang hadir sekarang dapat dipastikan merujuk pada para ulama tabiin, sahabat, dan Rasulullah SAW sendiri.
“ Di sini santri diajarkan ilmu alat seperti ilmu nahwu, sharaf, kemudian tafsir, usul fiqh, fiqh Syafi’iyah, balaghah, mantiq dan tasawuf,” sebutnya. Deni G