Sumbarmadani.com – Dewan Pakar Kahmi Sumatera barat mengadakan diskusi bulanan pada Kamis, 16 Juni 2022 via Zoom Meeting. Kegiatan ini mengangkat tema “Mengembangkan Sektor Kesehatan Dan Pendidikan Masyarakat Guna Memperkuat SDM Sumatera Barat”. Narasumbar yang dihadirkan adalah Prof. Dr. H .Sufyarman Marsidi, M.Pd. dan Dr. dr. Andani Eka Putra, M.Sc. Kegiatan ini dipandu oleh Dr. Desri Nora.
Prof. Dr. Sufiyarman Marsidin, M. Pd. mengatakan bahwa diperlukan beberapa proses untuk menciptakan pendidikan yang baik di Sumatra Barat. Hak ini yaitu pendidikan di Sumatra barat haruslah bermutu dalam proses belajar dan mengajar dengan menarapkan disiplin beribadah, disiplin dalam mencari ilmu baik dari segi internal dan eksternal. “Kita juga haruslah disiplin dalam waktu karena memanajemen waktu itu sangatlah perlu demi menyiapkan kadr yang baik, dan harus bertanggung jawab dalam hal beribadah kepada Allah begitu juga kepada sesama manusia,” tuturnya.
Di samping itu, Prof. Dr. Sufiyarman Marsidin, M.Pd juga mengatakan bahwa untuk menciptakan lulusan yang terbaik haruslah trampil dan kompeten dalam bidangnya dan mampu menciptakan pola berpikir yang kritis. Menurutmya, hal ini disebabkan mahasiswa bukan saja dituntut untuk membuat masalah semata tetapi juga dituntut agar bisa menyelesaikan masalah serta mampu menjadi stekholder bagi masyarakat ke depannya. Lanjutnya, hakikatnya seorang guru atau manejer diharuskan untuk bisa memberikan pemahaman yang baik kepada peserta didik maupun anggota dikantornya. Tujuannya adalah agar tercipta suasana yang nyaman dan kondusif.
“Untuk menciptakan sekolah yang baik pada dasarnya kita haruslah aktif dan kreatif serta stimulus dan respon. Dalam artian, dapat memberikan pemahaman kepada peserta didik maupun mahasiswa. Pada dasarnya, untuk menciptakan cita-cita tersebut maka yang akan kita lakukan adalah dengan menerapkan literasi yang baik, seperti membudayakan pola membaca, tata kerama dalam menuntut ilmu,” ujarnya.
“Pada hakikatnya untuk menciptakan pola pembelajaran yang baik, ada empat kompetensi dasar yang harus kita terapkan, yaitu dengan berakhlak baik, mampu bersosial dengan lingkungan sekitarnya, dan kemampuan pedagogic dalam memahami pembelajaran,” tambahnya.
Di sisi lain, Dr. dr. Andani Eka Putra, M.Sc menerangkan bahwa untuk menciptakan kemandirian di berbagai bidang tarmasuk sektor kesehatan, tergantung bagaimana menghasilkan sumber daya manusia yang mempunyai nilai-nilai agama yang bagus. Baginya, hal ini didukung dengan kemampuan ternologi modern serta dunia industri yang berorientasi pada umat.
“Ada beberapa faktor kenapa pendidikan di Sumatera Barat mengalami kemerosotan dari segi agama dan industry. Dimana agama bukan lagi proeritas bagi kalangan pemuda, cenderung lalai dan lambat dalam berfikir, kalau dari segi industry mahasiswa tidak terlalu menguasai teknologi dan bahayanya tidak mau belajar. untuk menghindari terjadinya kemerosotan pendidikan, maka kita harus menyiapkan kader-kader yang mampu inovatif dan kreatif, islamis ,tenang dan nasional, cakap dan agresif serta dinamis dan fighting. Lanjutnya, dalam mengembangkan berbagai aspek biomedik dan bioteknologi dalam pencegahan, identitas diri, pengobatan untuk menghadapi pandemi covid 19 maka harus menggunakan pendekatan yang konferehensif dan holistic.
Untuk mencegah kemerosotan tersebut, Andani Eka Putra mengatakan umat harus bergerak dalam segi pendidikan, teknologi, akhlak, keumatan dan dana yang akan kita gunakan. Agar mampu menciptakan kader-kader yang berkualitas demi masa depan Sumatera Barat. Dia juga berharap agar kemorosan berpikir dapat hilang di Sumatera Barat. harapan lainnya adalah agar peserta rapat bulanan ini dapat mengimplementasikan materi yang sudah di jalaskan. (SH)