Sumbarmadani.com- Gunung Marapi di Sumatera Barat meletus pada Minggu (3/12/2023), menyebabkan hujan abu dan kerikil di daerah Ampek Angkek, Candung, Kabupaten Agam. Erupsi ini disertai suara gemuruh yang keras, membuat sejumlah warga terkejut dan berhamburan keluar rumah.
Romi (42), seorang warga Ampek Angkek, Candung, menggambarkan kejadian tersebut, “Ada gemuruh suara keras. Lalu ada gempa. Saya terkejut dan lari keluar rumah. Seperti hujan deras yang menyebabkan atap berbunyi. Tapi itu kerikil dan bau belerang menyengat.”
Kepala Pos Pengamatan Gunung Marapi, Ahmad Rifandi, mengonfirmasi bahwa hujan abu ini mengarah ke wilayah Kabupaten Agam, khususnya Lasi dan Candung. Meskipun ketinggian kolom abu tidak dapat diamati karena tertutup awan, radius erupsi diperkirakan masih dalam 3 kilometer.
Gunung Marapi, yang ketinggiannya mencapai 2.891 meter di atas permukaan laut, saat ini berstatus waspada. Masyarakat diimbau untuk tidak mendekati wilayah rawan erupsi. Selain itu, bagi yang keluar rumah, disarankan menggunakan topi, kacamata, jaket, dan masker mengingat adanya hujan abu yang terbawa angin.
Erupsi Gunung Marapi ini juga menyebabkan kerusakan pada Stasiun Pemantau Gunung Marapi, dengan dua aki yang hilang dan proses pemantauan terhenti. Pihak berwenang terus memantau situasi dan memberikan peringatan kepada masyarakat terkait risiko erupsi Gunung Marapi. (YF)