Sumbarmadani.com – Jum’at (1/4), Universitas Mohammad Natsir (UMN) Bukittinggi melaksanakan agenda Pelantikan Wakil Rektor masa jabatan 2022-2026. Pelantikan tersebut dilaksanakan di aula kampus UMN Bukittinggi pada pagi hari. Pelantikan tersebut langsung dihadiri oleh Dewan Pembina, Dewan Pengawas, dan Pengurus Yayasan Rumah Sakit Islam (YARSI) Sumatera Barat.

Pengurus YARSI se-Sumatera Barat yang hadir diantaranya Direktur YARSI Ibnu Sina Simpang Empat, YARSI Ibnu Sina Panti, YARSI Ibnu Sina Bukittinggi, YARSI Ibnu Sina Padang Panjang, YARSI Ibnu Sina Payakumbuh serta Direktur Utama PT Masyithah YARSI Sumatera Barat.
Untuk mempersiapkan sistem pendidikan terbaik untuk para mahasiswanya, UMN Bukittinggi melantik Ns. Junaidy Suparman Rustam, S.Kep., MNS. sebagai Wakil Rektor I yang akan fokus dalam persoalan akademik. Sementara itu, untuk Wakil Rektor II yang akan fokus dalam persoalan administrasi umum dan kemahasiswaan, dilantiklah Reny Chaidir. S.Kp., M.Kep untuk fokus pada persoalan tersebut.

Disampaikan langsung oleh Afridian Wirahadi Ahmad selaku Rektor UMN Bukittinggi, bahwa pergantian posisi atau struktur dalam suatu organisasi sudah menjadi hal yang lumrah dan akan memberikan semangat baru bagi kemajuan organisasi. “Menjadi hal yang tidak lumrah jika pergantian tersebut mengakibatkan organisasi atau kualitas kampus ini menurun,” sampai Wirahadi kepada Sumbarmadani.
Rektor UMN mengingatkan kepada Wakil Rektor I dan Wakil Rektor II yang baru saja dilantik tentang hakikat suatu jabatan. Beliau menyampaikan bahwa jabatan itu jangan diartikan sebagai suatu kedudukan, namun mesti diartikan sebagai pekerjaan dengan segala kewenangan yang diberikan dan dipertanggungjawabkan kepada pemberi amanah dan Maha Pemberi Amanah.

Setelah terlaksananya agenda pelantikan, UMN Bukittinggi melangsungkan agenda penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) dengan Direktur Utama YARSI se-Sumatera Barat. MOU tersebut berisikan berbagai kerjasama untuk menunjang lahan praktek bagi mahasiswa UMN Bukittinggi dan juga rumah sakit YARSI se-Sumatera Barat.

Wirahadi menjelaskan bahwa MOU ini tidak hanya sebatas membicarakan lahan praktek bagi mahasiswa, melainkan juga tentang banyak hal yang bisa dilakukan antara UMN dan YARSI kedepannya seperti kuliah pakar, riset bersama, pengabdian kepada masyarakat, dan agenda bermanfaat lainnya. “MOU ini merupakan bentuk sinergi kita dengan saudara sendiri yang yang memiliki kesamaan visi dengan kita (UMN),” sambung Rektor UMN tersebut. (ASK)