Sumbarmadani.com – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat melaksanakan program Akademi Digital Lansia di Gedung Convention Hall Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat pada Hari Sabtu (20/7) siang.
Program ini bertujuan meningkatkan kemampuan lansia dalam memahami dunia digital, mencegah penipuan digital, memahami penginderaan hoaks, serta berdikari dan bijaksana dalam pemilu. Selain itu, kegiatan ini juga mendorong para lansia untuk memperhatikan kebugaran digital.
Salah satu poin penting yang disampaikan para fasilitator pada saat penyampaian materi adalah dikarenakan melalui pemahaman digital yang baik, para lansia dapat mengawasi keluarga dan orang terdekat dari bahaya dunia digital, menjaga diri sendiri dari bahaya kriminal digital, serta mencegah diri dari praktik kriminal digital.
Dekan Fisipol Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, Dr. Syaflin Halim, M.A., sangat mengapresiasi kegiatan ini. Beliau berharap semoga program ini bukan yang terakhir diterapkan agar pemahaman mengenai digitalisasi bagi lansia dapat terus disampaikan. “Harapan saya, peserta dapat menjadi pribadi yang berbudi (Bugar Digital), dimana literasi digital terus meningkat seiring bertambahnya usia. Semoga acara ini dapat terus dilakukan di waktu berikutnya,” sampai beliau.
Antusiasme dan semangat para peserta menciptakan suasana yang penuh kehangatan dan terasa sangat hidup di acara ini. Sebanyak 105 peserta berusia 45 tahun ke atas dari berbagai komunitas masyarakat turut serta berpartisipasi, termasuk Komunitas Palito, Majelis Ta’lim Tabi’atul Ulum, PKK Kelurahan Pasie Nan Tigo, Siaga Bencana Pasie Nan Tigo, Bank Sampah Pasie Nan Tigo, Koperasi Kelurahan, UMKM Kelurahan Pasie Nan Tigo, dan Yandu Lansia Tabi’atul Ulum.
Acara berlangsung meriah sejak awal pembukaan, hal tersebut meningkatkan semangat dan suasana yang cair dalam penyampaian materi. Selama materi disampaikan, peserta tidak hanya mendengar dan menerima pemaparan, tetapi juga berbagi pengalaman. Beberapa peserta menceritakan pengalaman mereka, seperti menerima pesan hadiah dari nomor tak dikenal, berita simpang siur di grup WhatsApp, dan menjadi korban penipuan digital serta pinjaman online.
Materi yang didiskusikan meliputi pencegahan penipuan digital menggunakan teknik Waspada, Kunjungi, Cari (Wakuncar), pemahaman mengenai pemilu dan mekanismenya, serta penginderaan hoaks dengan konsep kacau isi, kacau diri, dan kacau emosi.
Selain diskusi, ada juga game distorsi informasi dengan cara menyambung dan menebak kata, serta praktik pencegahan penipuan menggunakan rumus Amati, Baca, Cek Fakta, Diskusikan (ABCD). Pada akhir acara, peserta diminta memberikan kesimpulan terhadap materi yang disampaikan. Kegiatan diakhiri dengan senam dan foto bersama, menambah kesan hangat dan istimewa.
Dilanjutkan Dekan, semoga melalui kegiatan ini, setiap peserta dapat membuka wawasan baru mereka dan memperoleh pandangan yang komprehensif mengenai bugar digital. “Dengan pengetahuan yang luas dan pemahaman yang mendalam mengenai literasi digital, semoga peserta mampu beradaptasi dan menumbuhkan rasa percaya diri dalam menggunakan teknologi,” tambah Dr. Syaflin Halim, Dekan FISIPOL UM Sumbar.
Didi Rahmadi S.Sos., M.A., selaku Kepala Program Studi Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat menyampaikan bahwa setiap langkah yang diambil dalam kegiatan ini memperkaya jiwa dan membuka cakrawala baru, serta memberi manfaat bagi para lansia dengan memiliki keterampilan dalam menggunakan perangkat digital.
Didi juga berterima kasih kepada Bapak/Ibu Lansia yang sangat antusias dan semangat mengikuti program Akademi Digital Lansia ini. “Program ini merupakan bagian dari tanggung jawab berdasarkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, semoga manfaat dari kegiatan ini dapat dirasakan oleh kita yang hadir serta orang-orang terdekat dan lingkungan sekitar,” ucap Didi.
Rendra Arivally, S.E., yang merupakan Lurah Pasie Nan Tigo juga mengucapkan terima kasih kepada UM Sumatera Barat atas program yang diberikan kepada mereka tersebut. Menurut Rendra, kegiatan ini sangat diperlukan bagi lansia untuk memanfaatkan digital secara bijak.
“Harapannya, Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak dapat mengambil manfaat sebanyak mungkin dari materi yang disampaikan, sehingga dapat menggunakan digital dengan aman.” Tutup Rendra.