Sumbarmadani.com – Evaluasi besar-besaran tentang kepemimpinan Joko Widodo terus berlajut di berbagai daerah. Di Sumatera Barat, massa aksi mengepung kantor DPRD Sumatera Barat sejak pagi sampai menjelang berbuka.
Aksi yang dilakukan sejak pukul 11.00 WIB tanggal 11 April 2022 tersebut diikuti oleh ribuan massa aksi yang terdiri dari berbagai kalangan.
Seluruh elemen aksi yang ikut serta dalam penyampaian aspirasi berasal dari berbagai kalangan. Mahasiswa, pelajar, pemuda, dan kaum emak-emak bersama-sama menggalang dukungan demi visi yang mereka tuliskan dalam tuntutan.
Ketua DPRD Sumatera Barat, Supardi terpaksa harus dua kali turun menemui massa aksi karena waktu unjuk rasa yang dilakukan dari pagi sampai sore.
Tuntutan yang dibawa oleh seleruh elemen aksi dibacakan secara langsung oleh Supardi di depan ribuan massa aksi. Hal tersebut dilakukan Supardi demi memenuhi harapan massa aksi yang mengatakan itu adalah bentuk kebersamaan pemprov sumbar dengan masyarakatnya.
Supardi menyampaikan bahwa dirinya selaku Ketua DPRD adalah bagian dari masyarakat. Maka dari itu, dirinya berani untuk mengatakan dalam orasinya bahwa ia bersama koalisi gerakan masyarakat Sumatera Barat.
Adapun tuntutan yang dipenuhi oleh Supardi dari aspirasi massa aksi diantaranya:
1. Menuntut Presiden RI menolak dengan tegas dan lugas tentang wacana penundaan Pemilu 2004 beserta perpanjangan masa jabatan presiden 3 periode;
2. Menuntut Presiden RI untuk menstabilkan harga dan ketersediaan bahan pokok;
3. Menuntut Presiden RI menurunkan harga bahan bakar minyak agar tidak terjadi kesenjangan di antara masyarakat Indonesia;
4. Mendesak Pemerintah Indonesia menunda dan mengkaji kembali pembahasan Undang-Undang Ibu Kota Negara sekaligus dampak yang akan ditimbulkan;
5. Menuntut pemerintah pusat membatalkan kenaikan PPN sebesar 11% karena akan menyengsarakan rakyat.
6. Menolak Proyek Strategis Nasional karena mengabaikan hak rakyat.
7. Menolak keberadaan dan keberlanjutan Otsus di Papua.
8. Pemerintah Pusat dan Daerah segera mencabut daerah operasi baru dari Papua.
Setelah dibacakan seluruh tuntutan tersebut, Supardi langsung menyetujui isi tuntutan tersebut secara keseluruhan dan menandatangani beserta stempel DPRD Sumbar di depan massa aksi.
Supardi juga mengatakan, “sebagai tindak lanjut tentang stabilitas harga dan ketersediaan BBM, DPRD Sumbar telah mempersiapkan agenda musyawarah dengan mengundang dinas terkait dan SKK Migas pada tanggal 12 depan.”
Setelah ditandatangani tuntutan tersebut, Supardi berterimakasih dan izin kembali ke ruangan untuk melanjutkan kerjanya. Namun, tak selang lama, beliau dipanggil lagi karena ada kelompok massa aksi lainnya yang ingin juga tuntutannya disepakati oleh beliau.
Akhirnya, dalam sehari tadi, Supardi dua kali hadir di lokasi aksi dan dua kali juga menemui massa aksi. (ASK)