Sumbarmadani.com – Gempa bumi berkekuatan 6,3 Skala Richter mengguncang wilayah Sumatera Barat pada Selasa pagi (17/11). Gempa yang menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang berpusat di 109 km Baratdaya Tuapejat, Mentawai, (2,87 LS dan 99,07 BT) ini merupakan gempa tektonik berkedalaman 10 KM.
Getaran puncak gempa terjadi pada pukul 08.44 WIB. Namun, gempa yang cukup kuat ini menurut BMKG tidak berpotensi Tsunami. Masyarakat diminta tetap tenang dan jangan terlalu panik supaya tidak terjadi hal-hal yang diinginkan. Namun, tetap harus selalu waspada karena akan ada potensi hadirnya gempa susulan.
Dari pantauan Sumbarmadani.com, gempa yang melanda Sumatera Barat pagi ini terasa getarannya di seluruh wilayah sumatera. Bahkan, beberapa getaran kecil terasa hingga pulau jawa. Hal itu dianggap wajar karena titik kedalaman gempa hanya berada di kisaran angka 10 KM dan merupakan gempa tektonik yang berasal dari pergeseran lempeng plat tektonik
Prediksi Gempa Dahsyat dan Tsunami di Padang
Sementara itu, pada Webinar Tsunami Awareness Day yang digelar pada hari Jum’at (13/11) disampaikan juga oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat kemungkinan akan adanya Gempa berkekuatan besar 8,9 SR yang sangat berpotensi Tsunami. Tak tanggung, gempa dan Tsunami ini juga akan meluluhlantahkan Kota Padang dengan ketinggian ombak 10 Meter dan jarak sapuannya mencapai 5 KM dari pinggir pantai.
Melalui artikel yang sudah diterbitkan dalam jurnal gaya degan judul “Gempa 8,9 Magnitudo Disertai Tsunami 10 meter di Kota Padang, Pakar Ungkap Detail Penyebabnya”, Syahrazad Jamil selaku Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan PK BPBD Sumbar menjelaskan informasi tersebut disampaikan bukan untuk menakut-nakuti masyarakat, melainkan supaya bisa lebih siaga dan waspada akan kedatangan Gempa dan Tsunami yang bisa terjad kapanpun.
Jamil juga menjelaskan bahwa potensi hadirnya gempa bumi dan Tsunami besar tersebut diakibatkan oleh patahan Megathrust Mentawai yang tentu akan menghadirkan dampak langsung terjadinya Gempa dan Tsunami. Melalui webinar itu, Jamil juga mengkonfirmasi bahwa sebanyak 1 juta lebih masyarakat Kota Padang akan menjadi dampak utama dari peristiwa yang kemungkinan akan terjadi tersebut.
Sementara itu, Badrul Mustafa, PhD selaku pakar Gempa dari Universitas Andalas juga memberi peringatan untuk warga Sumatera Barat akan potensi gempa besar yang disebabkan oleh Segmen Siberut. Beliau menjelaskan bahwa hingga hari ini Segmen Siberut masih menyimpan ⅔ energi yang jika itu keluar akan menghadirkan gempa bumi berkekuatan lebih dari 8,5 SR.
Dibalik semua itu, kesiagaan dan kewaspadaan memang harus dibangun dalam diri masyarakat Sumatera Barat akan potensi hadirnya Gempa bumi ini. Namun, Badrul menambahkan supaya masyarakat jangan terlalu panik, karena ini sudah menjadi konsekuensi logis dari masyarakat Sumatera Barat yang tinggal dan hidup di daerah rawan gempa.
Masyarakat Sumatera Barat memang harus cerdas dalam menanggapi isu gempa. Di era Post-Truth ini banyak juga oknum-oknum yang menyebarkan informasi “belum-valid” tentang suatu peristiwa atau fenomena. Maka dari itu, untuk persoalan Gempa dan Tsunami, guna menghindari berbagai ketakutan yang tidak berkejelasan, maka penting untuk menunggu informasi resmi dari BMKG melalui berbagai media informasi yang dimiliki. (ASK)