Sumbarmadani.com- Dunia pertanian Sumatera Barat mendapatkan harapan baru dalam peningkatan produktivitas benih tanaman kentang. Pasalnya baru-baru ini seorang Peneliti dan Kandidat Doktor Teknologi Industri Pertanian Universitas Andalas Dedet Deperiky serta Anggota Peneliti dari Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Unand Ridho Hidayatullah menciptakan sebuah teknologi pertanian yang mampu menyirami benih kentang yang dilakukan secara otomatis.
Ditemui di Balega Coffee Padang, Sosok Muda yang akrab disapa Deded menceritakan inovasi yang diciptakan bersama dengan tim penelitinya. Ide riset ini timbul karena Inovasi berupa Teknologi Aeroponik Semi Robotik tersebut belum ada di Sumatera Barat. Teknologi ini mampu menyirami otomatis benih kentang yang ditanami di rumah kaca sepanjang hari.
“Sebelum ini petani kentang memperoleh benih kentang dari pemasok di luar Sumatera Barat. Harga untuk benih tersebut juga sangat mahal akibat biaya logistik distribusi benih. Dengan alat ini, petani kentang khususnya di daerah Nagari Alahan Panjang mampu untuk memproduksi benih sendiri dengan kualitas yang bisa bersaing dengan kualitas benih kentang di luar Sumatera Barat. Teknologi ini kita buat untuk mendukung usaha dan bisnis petani kecil. Ulas Deded yang juga Awardee Beasiswa S3 LPDP

Cara kerja teknologi Aeroponik Semi Robotik tersebut didesain sesederhana mungkin untuk memudahkan petani menggunakan Teknologi Aeroponik kentang tersebut. Sistem Teknologi Aeroponik menggunakan otomatis timer, sehingga petani bisa leluasa mengatur durasi dan waktu untuk penyiraman benih kentang tersebut. Hal ini mampu membuat petani tidak perlu untuk melakukan penyiraman secara manual dan pengecekan secara berkala, karena hal tersebut sudah diatur oleh robot secara computerised
“Selain teknologi tersebut juga menggunakan pompa tekanan tinggi, sistem anti-penyakit, nutrisi, alat pemanas dan pendingin, lampu untuk cahaya buatan, dan proses yang otomatis serta berjalan terus menerus. Selain itu, teknologi aeroponik tersebut juga pertama yang ada di Sumatera Barat khususnya dalam Teknologi Pembibitan Kentang” ujar deded yang juga Dosen Prodi Manajemen Logistik Industri Agro di Politeknik Negeri ATI Padang.
Teknologi tersebut dipresentasikan di hadapan Kelompok Tani di Nagari Alahan Panjang. Diungkapkan oleh Mastri sebagai Ketua Kelompok Tani Harapan Baru di Nagari Alahan Panjang bahwa teknologi ini mampu membagi waktu petani dalam melakukan budidaya bawang merah dan kentang. Sehingga petani lebih leluasa untuk bisa membagi waktu dalam usaha taninya.
“Sebelumnya untuk mencukupi kebutuhan di pertanian, kami mengambil benih dari Sumatera Utara bahkan di Import dari luar Indonesia. Dengan bantuan teknologi ini, kami akan mencoba menghadirkan benih kentang yang berkualitas dan dengan harga yang lebih murah karena di produksi dari petani di Nagari Alahan Panjang. Alhamdulillah doa dan mimpi kami memiliki teknologi ini sudah diijabah oleh Allah SWT melalui ide dan inovasi oleh Bapak Dedet Deperiky dan Mahasiswanya” ulas Mastri.
Semoga dengan terciptanya Teknologi Aeroponik tersebut mampu meminimalisir resiko kerugian usaha tani dan menghasilkan nilai tambah dalam Supply Chain Agroindustri khususnya petani kentang yang ada di Sumatera Barat serta bisa menambah lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar. Kemudian harapan baru untuk meningkatnya produktifitas usaha pertanian khususnya tanaman kentang akan mampu meningkat pesat kedepannya.(YF)