Sumbarmadani.com-Pasca gempa tektonik berkekuatan 5,3 SR mengguncang Kabupaten Solok, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) memberikan rincian data sementara terkait dampak yang ditimbulkan, Kamis (28/2) pagi.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar, Rumainur mengatakan, hingga saat ini sebanyak 343 unit rumah milik warga terdampak gempa dan paling parah terjadi di Kecamatan Sangir Balai Janggo.
“Terparah itu di Nagari Sungai Kunyit terdapat 21 unit rumah warga yang mengalami rusak berat, kemudian 42 unit rumah mengalami rusak sedang dan 105 unit rusak ringan,” ujar Rumainur saat dikonfirmasi, Kamis, (28/2/2019).
Sementara itu, di Nagari Talunan terdapat 30 unit rumah warga yang mengalami rusak sedang. Begitu juga di Nagari Sukun Barat yang masuk dalam wilayah kecamatan Sangir Balai Janggo terdapat satu unit rumah rusak berat.
“Selain rusak berat juga terdapat 50 unit rumah dalam keadaan rusak sedang dan 50 unit rumah rusak ringan,” ungkapnya.
Begitupun di Kecamatan Sangir Batanghari juga terdapat 30 unit rumah dalam keadaan rusak ringan hingga sedang. Selanjutnya di kecamatan Sangir Jujuan terdapat 3 unit rumah rusak sedang dan 11 unit rumah rusak ringan.
Sementara itu, Kepala Biro Humas Pemprov Sumbar Jasman Rizal mengatakan, berdasarkan laporan Puskesmas sekitar, data korban luka-luka sementara berjumlah 48 orang.
Masing-masing, 22 orang dirawat di Puskesmas Mercu, 2 orang di Puskesmas Abai, 23 orang di Puskesmas Talunan, dan satu orang di Puskesmas Bidar Alam yang dirujuk ke RSUD Solok Selatan.
“Data sementara itu dari Kabag Humas Solok Selatan yang disebar di grup WA koordinasi Humas Sumbar,” kata Jasman.
Saat ini, BPBD Solok Selatan dan tim gabungan sudah mendirikan posko kesehatan di Nagari Sungai Kunyit. Termasuk merampungkan pendataan kerusakan rumah, fasum, hingga korban luka-luka. (Fadhil)
Editor: Jufri R. U