Sumbarmadani.com- Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di Sumatera Barat, khususnya di kelok 17, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota, yang sebelumnya mengalami putus total karena bencana longsor, telah dapat dilalui pengendara sejak Selasa malam (26/12).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Limapuluh Kota, Rahmadinol, menjelaskan bahwa saat ini jalan Sumbar-Riau diberlakukan dengan sistem buka-tutup. Meskipun sudah dapat dilalui, namun masih terdapat material longsor yang belum sepenuhnya bersih karena cuaca masih berawan dan hujan.
“Hingga malam hari ini, tim dari BPBD, Kodim 03/06 50 Kota, Polres Limapuluh Kota, Basarnas, dan relawan terus bekerja untuk membersihkan material longsor dan banjir. Namun, kondisi cuaca dan waktu yang sudah malam menjadi kendala bagi proses pembersihan,” ungkap Rahmadinol.
Rahmadinol juga mengimbau masyarakat dan pengendara untuk tetap berhati-hati dan waspada. Meski jalur sudah dapat dilalui, namun kondisi cuaca yang tidak menentu dapat membahayakan.
“Hati-hati dalam berkendara, perhatikan situasi sekitar, dan meningkatkan kewaspadaan ketika hujan kembali terjadi. Jika hujan intensitas tinggi, kami sarankan untuk beristirahat terlebih dahulu,” tambahnya.
Bencana longsor di Nagari Pangkalan Koto Baru pada Selasa menyebabkan satu orang tewas yang merupakan warga Kabupaten Tanah Datar. Sebelumnya, banjir dan longsor di Kabupaten Limapuluh Kota telah memaksa pengguna jalan Sumbar-Riau untuk melewati jalur alternatif, yaitu jalan Kiliran Jao, karena akses jalan utama mengalami putus total di Kelok 17. Banjir dan longsor ini terjadi di beberapa titik di Kecamatan Pangkalan Koto Baru, memutus jalan Sumbar-Riau dan menyebabkan sejumlah kerugian. (*)