Sumbarmadani.com- Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan menguat pada hari Kamis, 28 Desember 2023, seiring ekspektasi penurunan suku bunga di Amerika Serikat. Berdasarkan data Bloomberg, kurs rupiah spot pada hari Rabu, 27 Desember, menguat sebesar 0,35 persen menjadi Rp15.430 per dolar AS, sementara kurs rupiah Jisdor naik 0,48 persen menjadi Rp15.414 per dolar AS.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menyatakan bahwa The Fed telah mengisyaratkan penyelesaian kenaikan suku bunga dan mempertimbangkan penurunan pada tahun 2024. Meskipun spekulasi penurunan suku bunga lebih awal masih dipertanyakan, banyak analis memperkirakan ekonomi AS akan melambat pada tahun 2024.
Pasar memproyeksikan The Fed akan menurunkan suku bunga sebanyak tiga hingga lima kali pada tahun 2024. Namun, The Fed memberikan sinyal terbatas tentang sejauh mana penurunan suku bunga tersebut. Pejabat The Fed juga memperingatkan bahwa spekulasi penurunan suku bunga lebih awal tidak sepenuhnya beralasan, terutama karena inflasi masih stabil.
Di sisi internal, optimisme di pasar terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024, sebesar 5,2 persen, didukung oleh permintaan domestik yang kuat, kepercayaan konsumen yang tinggi, dan dorongan dari pengeluaran terkait Pemilu. Pembangunan proyek strategis nasional, seperti Ibu Kota Nusantara (IKN), serta pemulihan permintaan eksternal secara bertahap, diharapkan mendukung pertumbuhan ekonomi domestik.
Bank Indonesia terus memperkuat kebijakan ekonomi dengan menaikkan suku bunga kebijakan, mengelola volatilitas nilai tukar, dan meningkatkan pendalaman pasar keuangan. Kebijakan makroprudensial yang akomodatif juga diterapkan untuk mendorong penyaluran kredit perbankan kepada dunia usaha. Ibrahim memproyeksikan bahwa rupiah akan bergerak fluktuatif namun menguat pada perdagangan Kamis 28 Desember, dengan kisaran harga Rp15.400 hingga Rp15.470 per dolar AS. (*)