Sumbarmadani.com- Keluarga Mahasiswa Minangkabau Jakarta Raya (KMM Jaya) menggelar diskusi publik Babako #1 bertajuk “Sinergitas dan Kolaborasi dalam Pembangunan Sumberdaya Manusia Minang di Ranah dan Rantau” pada Sabtu (19/10/2024) di sebuah Vendieta Coffe di Tebet, Jakarta Selatan. Diskusi ini menghadirkan dua tokoh penting asal Minangkabau, yaitu Hermanto Tanjung, politisi PKS yang juga anggota DPR RI periode 2010-2024, dan pengusaha muda Raihan Ariatama. Kegiatan ini dihadiri oleh para mahasiswa dan tokoh masyarakat yang berdomisili di Jakarta.
Dalam paparannya, Hermanto Tanjung menekankan pentingnya sinergi dan kerjasama antar generasi untuk memaksimalkan potensi sumber daya manusia (SDM) Minangkabau. Menurutnya, potensi yang ada di Minang harus dialokasikan dengan baik agar dapat berdaya guna dan bersaing di tingkat nasional maupun global.
“KMM Jaya harus terus membangun kerjasama dengan semua pihak. Potensi yang kita miliki harus dioptimalkan, tidak hanya untuk ranah Minang, tetapi juga di rantau,” ujar Hermanto.
Selain itu, ia juga menyoroti persoalan demokrasi yang semakin tergerus dengan adanya praktik nepotisme dan kotak kosong di Pilkada. Menurutnya, budaya Minang yang egaliter dan demokratis tengah dihadapkan pada tantangan serius, di mana praktik jual beli suara semakin marak dalam Pemilu maupun Pilkada. Ia menegaskan bahwa demokrasi seharusnya berdaulat dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat, bukan untuk kepentingan segelintir pihak yang hanya memprioritaskan keluarga.
“Banyak pemangku jabatan yang kini menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan pribadi. Saat ini, praktik jual beli suara, seperti serangan fajar, menjadi hal yang lazim. Untuk memperbaiki sistem ini, kita harus taat pada aturan dan memberikan edukasi politik yang lebih baik,” tegas Hermanto.
Raihan Ariatama, seorang pengusaha muda, dalam kesempatan yang sama menambahkan bahwa peningkatan kualitas SDM harus dimulai dengan meningkatkan kualitas kesehatan dan ekonomi. Menurutnya, Sumatera Barat mengalami keterlambatan dalam banyak sektor karena penurunan kualitas SDM.
“SDM sangat penting karena sebagus apapun sistem yang kita miliki, baik di sektor ekonomi maupun politik, tanpa SDM yang mumpuni, tidak akan berhasil. Sumatera Barat saat ini tertinggal karena kualitas SDM yang semakin menurun,” ungkap Raihan.
Sementara itu, Ketua Umum KMM Jaya, Hafis Septian Mubaraq, menyampaikan bahwa kegiatan diskusi ini diselenggarakan untuk mempererat silaturahmi antara senior dan yunior di kalangan mahasiswa Minangkabau yang berada di perantauan, sekaligus sebagai upaya untuk menaungi mereka dalam membangun jaringan dan berbagi pengalaman.
“Diskusi ini tidak hanya untuk berbagi ide, tetapi juga untuk memperkuat hubungan antara mahasiswa perantauan dengan para senior yang sudah lebih dulu terjun di dunia profesional maupun politik,” ujar Hafis.
Kegiatan ini ditutup dengan harapan bahwa kolaborasi antara ranah dan rantau akan semakin kuat, terutama dalam upaya membangun sumber daya manusia yang berkualitas demi kemajuan Sumatera Barat di masa depan (YF).