Sumbarmadani.com – Integritas politik merupakan pilar penting dalam struktur pembangunan dan fondasi demokrasi yang kuat dan sehat. Namun, apakah integritas politik ini benar adanya atau hanya khayalan? Disini, saya telah merangkum data dari Badan Statistik terkait gambaran dari tingkat integritas dalam politik di berbagai kawasan negara dan membuka cakrawala terkait pertimbangan yang lebih akurat dan kaji studi mendalam.
Menurut Integritas Politik dalam angka, Survey Transparency International Corupption Perceptions Index (STICPI) pada tahun 2021, untuk skor integritas politik berkisar 0 sebagai hasil sangat korupsi dan 100 sebagai hasil sangat bersih. Pada tahun itu, Denmark menduduki posisi pertama dengan skor yang didapat yaitu 88, sedangkan Sudan Selatan berada pada peringkat terbawah dengan skor 11. Sedangkan Indonesia sendiri mendapat skor 38. Hal ini tentu bukan hasil yang baik untuk integritas negara kita, karena skor yang didapatkan pada tahun 2021 ini cenderung berada diposisi pertengahan kebawah.
Pada tahun 2022, STICPI mengeluarkan rilisan kembali dan menetapkan Denmark kembali menjadi negara terbersih pada sektor korupsi dengan perolehan skor 90, dan untuk yang terendah diduduki oleh negara Somalia dengan skor 12. Bagaimana dengan Indonesia? Indonesia pada index tahun 2022 menduduki skor 34 (110/180) dimana poin ini jauh lebih buruk dari pada tahun sebelumnya.
Dari tahun 2021 hingga 2022, total kasus korupsi di Indonesia masih belum dapat diketahui secara maksimal. Berdasarkan data dari Indonesia Corruption Watch (ICW) pada tahun 2021-2022, terdapat setidaknya 579 kasus korupsi yang telah ditindak di Indonesia sepanjang tahun 2022. Data ini mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yaitu 533 kasus. Selain itu, ICW juga mencatatkan ada setidaknya 252 kasus korupsi pada semester pertama 2022 dengan 612 ditetapkan sebagai tersangka dan potensi kerugian yang ditimbulkan mencapai Rp33,6 triliun, meskipun demikian data yang saya peroleh belum 100% dari jumlah korupsi yang ada di Indonesia pada tahun 2021-2022.
Seperti pemaparan diatas, adapun cara yang tepat untuk menanggulangi tindak korupsi yaitu dengan menanamkan pendidikan membangun karakter dan moralitas sedari dini, masyarakat perlu diberikan pemahaman tentang dampak negatif dari korupsi pada pembangunan dan kesejahteraan negara dalam bermasyarakat. Pentingnya pendidikan dengan pengajaran terkait nilai dari integritas, kejujuran dan bertanggung jawab dapat membentuk generasi yang sadar akan kepentingan melawan korupsi, lalu dengan adanya transparansi dan akuntabilitas disektor pemerintahan dan lainnya dapat bersikap terbuka dan memungkinkan akses informasi bagi masyarakat
Selain pemaparan yang diatas juga perlu adanya partisipasi dalam masyarakat dalam pengawasan terhadap berbagai kebijakan publik, masyarakat dalam hal ini perlu adanya pemberdayaan untuk dapat berperan dalam pengambilan keputusan dan pemantauan terhadap anggaran negara dan sektor swasta juga dapat berperan aktif dalam melawan korupsi dengan menerapkan etika kerja yang tinggi dan praktik bisnis yang bersih dapat membantu mengurangi korupsi dalam dunia bisnis, perusahaan sebaiknya dapat mengaplikasikan tata kelola yang baik (Good Corporate Governance) dan memastikan bisnis yang dikelola tidak terlibat korupsi.
Selanjutnya, penting untuk menciptakan lembaga anti korupsi yang kuat, memiliki wewenang dan sumber daya yang cukup untuk dapat menyelidiki dan mengadili dengan hukum yang setimpal kepada pelaku tanpa adanya intervensi dari pihak manapun, dalam mengatasi tindak korupsi lintas negara pun, para negara saling bekerja sama dalam pertukaran informasi, disini perlu ditekankan bahwa kesadaran dalam melawan korupsi bukan hanya tanggung jawab negara saja melainkan tanggung jawab seluruh elemen dari masyarakat negara agar dapat memperkuat integritas bangsa.
Peran generasi muda dalam menjaga negara melalui penanaman bekal mengenai bahaya korupsi dan dampak negatifnya juga perlu ditekankan sedari bangku usia dini, berikut saya paparkan kenapa begitu pentingnya menjaga negara dari korupsi. Pertama, Pemajuan Pembangunan Ekonomi dan Sosial. Korupsi menghambat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial. Dana publik yang seharusnya digunakan untuk proyek-proyek pembangunan dan kesejahteraan masyarakat seringkali diselewengkan oleh pejabat korup. Dengan melawan korupsi, generasi muda dapat memastikan dana publik digunakan untuk kepentingan yang sebenarnya.
Kedua, Pengentasan Kemiskinan. Korupsi merugikan masyarakat miskin secara langsung karena sumber daya yang seharusnya digunakan untuk mengurangi kemiskinan malah digunakan oleh pejabat yang korup. Dengan memberantas korupsi, generasi muda dapat membantu mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Ketiga, Peningkatan Akses Pendidikan dan Kesehatan. Dana yang disalahgunakan karena korupsi dapat dialokasikan untuk pendidikan dan sistem kesehatan. Dengan melawan korupsi, generasi muda dapat memastikan bahwa pendidikan dan layanan kesehatan yang berkualitas menjadi hak bagi setiap warga negara, tanpa adanya hambatan akibat korupsi.
Keempat, Penguatan Institusi Demokrasi. Korupsi menggerogoti kepercayaan masyarakat terhadap institusi-institusi demokrasi. Dengan melibatkan diri dalam perlawanan terhadap korupsi, generasi muda dapat memperkuat sistem demokrasi dan meyakinkan rakyat bahwa negara mereka dikelola dengan integritas. Kelima, Membangun Etika dan Moral Bangsa. Melawan korupsi membantu membangun etika dan moral dalam masyarakat. Generasi muda yang menolak korupsi memainkan peran penting dalam membentuk budaya integritas, kejujuran, dan tanggung jawab di tengah-tengah masyarakat.
Selanjutnya, Pemberdayaan Masyarakat. Korupsi seringkali mengakibatkan ketidaksetaraan sosial dan ekonomi. Dengan memerangi korupsi, generasi muda dapat berperan dalam memberdayakan masyarakat secara keseluruhan, memastikan bahwa keadilan sosial dapat terwujud. Ketujuh, Kepentingan Bersama. Melawan korupsi bukan hanya tugas pemerintah atau lembaga anti-korupsi. Ini adalah tugas bersama seluruh masyarakat, termasuk generasi muda. Dengan menunjukkan keberanian dan kesadaran untuk melawan korupsi, generasi muda dapat memperkuat kesadaran kolektif akan pentingnya integritas dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Terakhir, Menciptakan Masa Depan yang Lebih Baik. Dengan membantu memberantas korupsi, generasi muda dapat menciptakan masa depan yang lebih baik untuk diri mereka sendiri dan generasi mendatang. Mereka dapat mewariskan masyarakat yang lebih adil, transparan, dan berintegritas.
Melalui upaya bersama dan kesadaran akan dampak buruk korupsi, generasi muda dapat memainkan peran kunci dalam membangun masyarakat yang lebih baik, lebih adil, dan lebih berdaya.
===============================================================
Penulis merupakan Mahasiswa Departemen Ilmu Politik Universitas Andalas