Sumbarmadani.com- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sumatera Barat bersama MUI Kota Bukittinggi mengadakan kegiatan keagamaan tausiah keummatan bertajuk “Palestina Adalah Kita.” Kegiatan ini diisi oleh ulama nasional, Bachtiar Nasir, yang hadir bersama Ketua Indonesia Murojaah Foundation, Deden Muhammad, dan didampingi oleh Ketua MUI Sumbar, Gusrizal Gazahar. Ratusan jemaah antusias menghadiri tausiah ini yang dilaksanakan di Surau Buya Gusrizal, Kota Bukittinggi, pada Sabtu (11/11) malam.
Dalam tausiahnya, Bachtiar Nasir menekankan pentingnya solidaritas dengan Palestina. “Palestina adalah kita, banyak keutamaan di Baitul Maqdis ini. Di sana makam para nabi, tempat Israk Rasul, di sini tempat keistimewaan bagi orang-orang yang maju berjuang membela Palestina,” ungkapnya.
Bachtiar Nasir menjelaskan bahwa meskipun terjadi kerusakan nyata di Palestina akibat konflik dengan Israel, warga Palestina tetap tegar dan berjuang untuk membela tanah air mereka. Ia memberikan contoh perlawanan Palestina dalam konflik terkini, di mana pasukan pembela Palestina melakukan perlawanan yang tak terduga, seakan melawan “hantu.”
Selain itu, Bachtiar Nasir memberikan apresiasi terhadap warga Kota Bukittinggi yang secara aktif membela Palestina melalui berbagai cara, termasuk penggalangan dana. “Saya melintas di lokasi Jam Gadang, di sana ada kelompok seniman yang ikut berjuang berorasi membela Palestina. Alhamdulillah, dari seluruh kalangan saat ini bersatu membela, semoga kemenangan Palestina segera terwujud,” katanya.
Ia juga mengajak umat muslim untuk berperang opini membela Palestina di setiap media komunikasi yang dimiliki, guna menghindari informasi palsu yang dapat merugikan Palestina. “Pergunakan media sosial sebagai penyambung lidah perjuangan. Informasi yang memburukkan Palestina hadir dengan alasan tertentu, mereka tidak mengetahui bahwa sebelumnya selalu terjadi penistaan bahkan pembunuhan setidaknya sekali setiap pekan di Jalur Gaza,” tambahnya.
Bachtiar Nasir menyimpulkan dengan mengajak umat muslim untuk menggunakan ilmu dan kekayaan mereka untuk membela agama, dan menegaskan keyakinannya bahwa “Israel pasti kalah sebagaimana pasti terbit dan tenggelamnya matahari.”