Sumbarmadani.com-Pandemi corona membuat aktivitas ekonomi berkurang. Danpaknya, permintaan terhadap produk protein hewani menurun hingga 70% di Sumatera Barat (Sumbar).
Hal tersebut diungkapkan oleh Dr. Ir. H. Jafrinur, MSP ketika diskusi online dengan tema “Dampak Covid-19 terhadap pemenuhan protein hewani di Sumatera Barat” diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Peternakan Universitas Andalas (Unand). Selasa (19/5/2020) siang.
Menurut Jafrinur, di Sumbar terjadi penurunan permintaan produk protein hewani antara 50 persen hingga 70 persen. Kondisi ini menyebabkan skala produksi ditingkat produsen turun drastis.
“Permintaan daging sapi dan ayam mengalami penurunan, bahkan masyarakat lebih memilih produk protein hewani yang lebih murah seperti telur dan ikan. Namun secara keseluruahan, permintaan telur dan ikan juga mengalami penurunan akibat ditutupnya rumah makan dan catering”, ujarnya.
Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Peternak Kambing Sumbar, Febryon Tri Intano mengungkapkan danpak Covid-19 juga dirasakan oleh peternak kambing.
Memang diakuinya, konsumsi daging kambing masyarakat Sumbar terbilang rendah akibat stigma negatif dan keadaan ekonomi sekarang juga dalam keadaan tidak baik.
Menurutnya, peternak saat ini melakukan efisiensi dan penghematan. Dan ada peternak yang tetap mempertahankan pekerja, namun upahnya dikurangi.
“Meskipun permintaan turun, kita tetap melakukan promosi hasil produksi melalui media online dan delivery order”, sebutnya.
Lebih lanjut, ia berharap Kita pemerintah serius dalam membantu peternak dari hulu hingga hilir. Tidak hanya memberikan bantuan yang bersifat sementara seperti sembako. Tetapi juga tetap memperhatikan peternak.
” Saat ini pemerintah hanya fokus kepada UMKM tertentu saja. Dan kita berharap ada solusi pemerintah untuk mengantisipasi kejatuhan peternak dengan cara membeli produk hasil ternak yang mudah rusak seperti telur dan susu”, ujarnya. (Fadil)