Sumbarmadani.com-Seluruh staf internal auditor dan kepala-kepala bidang di seluruh unit usaha milik Yayasan Rumah Sakit Islam (YARSI) Sumatera Barat mengikuti puncak kegiatan berupa Workshop dengan topik Penguatan Pengendalian Internal di Lingkungan Yarsi Sumbar yang diselenggarakan oleh tim pengabdian masyarakat yang bernaung dibawah Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Padang pada tanggal 29 Oktober 2022. Kegiatan ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan yang telah dilakukan oleh tim PNP dalam beberapa bulan ini.
Narasumber yang mengisi kegiatan tersebut diantaranya Sukartini, Anda Dwi Haryadi, Amy Fontanella, Afridian Wirahadi Ahmad dan Novrina Chandra. Papararan narasumber menyampaikan berbagai materi hasil dari observasi dan wawancara yang dilakukan terhadap unit-unit usaha Yarsi yakni Rumah Sakit Ibnu Sina yang ada di Kota Padang, Bukittinggi, Padang Panjang, Payakumbuh dan Panti. Fokus tim PNP adalah pada penguatan kapasitas auditor internal dalam melaksanakan audit yang dilaksanakan secara blended yakni sebagian berada di kantor pusat Yarsi Sumbar dan sebagian lainnya hadir di ruang pertemuan masing-masing dengan menggunakan aplikasi zoom.
Dalam pemaparan materi yang disampaikan oleh Anda Dwi Haryadi, disebutkan bahwa pelaksanaan manajemen risiko pada Satuan Kerja Yarsi Sumbar belum sepenuhnya terselenggara dengan baik. “Untuk memperkuat manajemen resiko pada Satker Yarsi Sumbar dibutuhkan pemahaman dan komitmen seluruh jajaran dalam melakukan manajemen resiko sebagai bentuk penguatan sistem pengendalian internal (SPI) dan pelaksanaan manajemen resiko melibatkan seluruh pimpinan secara berjenjang serta diselenggarakannya pengawasan internal yang terus berkelanjutan”. Ulas Anda Dwi Haryadi yang merupakan dosen Akuntansi Politeknik Negeri Padang
Selain itu anda juga menurutkan Pengendalian intern terdiri dari beberapa komponen yaitu unsur lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi serta pemantauan.
Dalam pemaparan lainnya, Sukartini menyampaikan, dalam suatu Yayasan dibutuhkan auditor yang mampu menyusun rencana audit yang lengkap dan jelas, prosedur dan instruksi kerja yang terdokumentasi serta memiliki kompetensi untuk menghasilkan laporan hasil audit secara benar dan tidak memihak yang harus dilengkapi dokumentasi dan komunikasi serta tindakan koreksi yang efektif dan tepat waktu.
“Hal ini dapat dicapai melalui kombinasi dari pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja Dalam rangka memahami kedudukan, tugas pokok, fungsi serta kegiatan audit internal dalam suatu Yayasan maka perlu dilakukan peningkatan kompetensi melalui pelatihan Internal Audit Yayasan ini.” Menurut Sukartini yang juga mantan ketua Jurusan Akuntansi PNP ini.
Sedangkan menurut Amy Fontanella, pengabdian masyarakat ini ini dibuat untuk memahami pentingnya pengendalian intern suatu Yayasan untuk mencegah dan mendeteksi adanya kecurangan, kelemahan, membedakan antara kelemahan dan hambatan serta kendala dan beberapa hal mendasar dan spesifik dalam pengendalian intern (internal control).
Pentingnya penguatan SPI Terhadap Satker Yarsi Sumatera Barat juga disampaikan oleh Afridian Wirahadi Ahmad. Satuan Pengendalian Internal (SPI) adalah fungsi yang wajib dimiliki oleh unit usaha dalam menjamin akuntabilitas dan membantu manajemen dalam usaha mencapai tujuan organisasi.
“Agar fungsi ini bisa terbentuk dan berjalan dengan baik diperlukan pemahaman atas tata aturan, tugas pokok dan fungsi, serta teknik-teknik dalam pengendalian internal. SPI perlu menjalankan prosedur-prosedur audit yang sudah diatur dalam standar audit intern.” Ulas Afridian
Di akhir sesi Prof. Masrul, SpGK selaku Ketua Umum Yarsi Sumbar, mengucapkan terima kasih atas kerjasama Politeknik Negeri Padang dengan Yarsi Sumbar dalam hal penguatan SPI bagi staf internal auditor dan kepala-kepala bidang di seluruh unit usaha milik Yayasan Rumah Sakit Islam (YARSI) Sumatera Barat.
“Semoga pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini dalam upaya implementasi keilmuan dan peningkatan kapasitas SDM yang ada di lingkungan Yarsi Sumbar.” Ujar Masrul (*)