Sumbarmadani.com – Proses penyelenggaraan Pilkada 2020 hari ini sudah memasuki tahapan kampanye. Beberapa calon Kepala Daerah dari berbagai Kabupaten/Kota sudah turun ke bawah untuk menarik simpati para calon pemilih. Berbeda dengan aktivitas kampanye biasanya, pada Pilkada kali ini, sangat ditekankan kepada para kontestan untuk lebih mengutamakan kampanye berbasiskan virtual untuk menghindari kerumunan massa demi mengurangi klaster penyebaran Covid-19 di Sumatera Barat.
Setidaknya, dalam proses Pilkada 2020 ini terdapat 13 Kabupaten/Kota yang akan menentukan pemimpin daerahnya untuk 5 tahun ke depan. Diantaranya, Kab. Solok, Kab. Dharmasraya, Kab Solok Selatan, Kab. Pasaman, Kab. Pasaman Barat, Kab. Pesisir Selatan, Kab. Tanah Datar, Kab. Agam, Kab. 50 Kota, Kab. Sijunjung, Kab. Padang Pariaman, Kota Bukittinggi, dan Kota Payakumbuh.
Berbagai proses Pilkada yang telah dilalui di berbagai daerah tersebut tentunya tak jarang yang menghasilkan berbagai dinamika. Dalam ranah Demokrasi, kampanye memang sering menghasilkan dampak terhadap tensi Pilkada 2020 yang semakin hangat. Selain menggunakan jalur yang konstitusional, banyak juga oknum-oknum yang mlakukannya tanpa sesuai dengan yang diminta oleh penyelenggara maupun pengawas Pemilu. Ibaratkan pepatah, “mencari kesempatan dalam kesempitan”, fenomena ini sering dilakukan oleh beberapa pasangan calon demi memenangkan Pilkada.
Namun dari pantauan Sumbarmadani.com, Pilkada tingkat Kabupaten/Kota di Sumatera Barat saat ini sudah bisa terbilang bagus progresifitasnya. Proses kampanye virtual dengan meningkatkan esensi kampanye pada ranah media sosial memperlihatkan kreativitas para kontestan maupun tim sukses masing-masing. Namun, ada 1 daerah yang belum terlalu kelihatan persaingan maupun dialektika gagasannya, yaitu Kabupaten Agam.
Pilkada Kabupaten Agam sampai hari ini masih dianggap sangat sejuk, jauh dari konflik atau persoalan tendensius. Dalam memandang hal ini, Ferdi Ferdian, seorang tokoh pemuda yang berasal dari Kamang menilai bahwa suasana kesejukan memang identitas Agam. “Namun, perlu juga diperhatikan untuk era sekarang peran anak muda dalam aktivitas pesta demokrasi semestinya membuat pertarungan gagasan menjadi lebih seru. Akan tetapi ini yang belum terlihat di Pilkada Kabupaten Agam”. Tutur Ferdi, sapaan akrab beliau kepada Sumbarmadani.com
Selain itu, pengamat Politik Milenial Sumatera Barat, Arifki Chaniago, menilai bahwa situasi ini dianggap normal-normal saja mengingat kondisi geografis Agam yang cukup luas dibandingkan wilayah lainnya. Sehingga, hal itu memberikan dampak terhadap pemetaan yang sangat hati-hati. Namun, Arifki memberikan kritik terhadap kurang maksimalnya para tim sukses dalam memanfaatkan media untuk membangun narasi dan gagasan yang menarik untuk bisa dibawa ke ranah lapau-lapau. Maka dari itu, penting untuk para calon dan tim sukses untuk memfokuskan sosialisasi program dan visi-misi ke media supaya Pilkada Agam tidak sepi kedepannya.
Memang kalau dilihat secara objektif, mestinya Pilkada Agam bisa jauh lebih menarik dibandingkan Pilkada Kab/Kota lainnya di Sumatera Barat. Hal tersebut dikarenakan kontestan Calon Gubernur/Wakil Gubernur Sumatera Barat hari ini didominasi oleh Putra Terbaik yang berasal dari Kabupaten Agam. Sebut saja, Ir.H.Mulyadi yang berasal dari Bukit Apit, Mahyeldi yang berasal dari Tilatang Kamang, Indra Catri yang berasal dari Baso, dan Fakhrizal berasal dari Kamang.
Kesejukan Pilkada Agam ini memberikan penilaian positif dan negatif. Secara Positif, penyelenggara dan pengawas Pemilu di Agam berhasil mempertahankan suasana sangat relevan dengan environmentalism Agam. Kabupaten Agam memang sangat terkenal dengan berbagai potensi wisata alamnya yang tenang, sejuk, dan menenangkan. Namun disisi lain, kesejukan ini tentu memperlihatkan belum adanya pertarungan gagasan maupun ide kreatif dari setiap kontestan dan tim sukses masing-masing dalam memanfaatkan kemajuan teknologi hari ini. Jika selama November ini belum bisa dimanfaatkan, maka kemungkinan masyarakat Agam yang milenial-pun juga akan bosan dengan proses kampanye yang dilakukan oleh setiap kontestan. (ASK)