Sebagai bagian komunitas masyarakat Internasional yang menjunjung nilai demokrasi, toleransi dan perdamaian kami dari Indonesia Election Watch mengecam pernyataan Presiden Perancis yang dinilai menghina umat Islam di seluruh penjuru dunia.
Kami juga mengecam kekerasan dan aksi teror yang terjadi di Perancis dalam beberapa waktu terakhir. Pernyataan Macron dapat memecah belah persatuan antar-umat beragama dan persatuan antar bangsa di dunia. Ini sangat kontra dengan kondisi dunia saat ini yang memerlukan persatuan untuk menghadapi pandemi Covid-19 yang belum berakhir. Dunia sedang mengalami krisis multi-dimensi. Dibutuhkan persatuan antar umat dan antar bangsa di dunia.
Kebebasan berpendapat dan berekspresi ada batasnya. Kebebasan berekspresi dan berpendapat tidak boleh mencederai kehormatan, kesucian, serta kesakralan nilai-nilai dan simbol agama.
Terorisme adalah terorisme, yang harus dilawan oleh semua agama yang menjunjung tinggi nilai perdamaian dan kasih sayang. Tidak ada agama yang membenarkan terorisme. Mengaitkan salah satu agama dengan tindakan terorisme adalah sebuah kesalahan fatal.
Pernyataan Presiden Perancis bukanlah pernyataan yang bijak sebagai pemimpin negara. Kami menuntuk Presiden Macron meminta maaf kepada umat Islam dan dunia Internasional agar situasi tidak memanas.
Terakhir, kami dari Indonesia Election Watch mendukung penuh langkah Presiden Jokowi yang telah berperan aktif mengajak dunia Internasional untuk mengedepankan persatuan dan toleransi beragama untuk membangun tatanan dunia yang lebih baik. (***)
Narasumber:
Nofria Atma Rizki (Koordinator Nasional Indonesia Election Watch)
WA: 0821 7111 7776