Sumbarmadani.com-Kalangan akademisi dan praktisi berkolaborasi melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Memahami bisnis digital tentu tidak asing lagi didengar bahkan kita pun pelakunya. Namun mengenal dan mengikuti saat belum cukup memadai dalam goingconcern atau kelangsungan hidup usaha yang dijalankan agar bertahan kedepannya.
Tim PKM yang diketuai oleh Yohan Fitriadi, S.HI., M.M., (Dosen Jurusan Manajemen/UPI-YPTK Padang), Wellia Novita, S.E., M.M., C.Ftax (Dosen Jurusan Akuntansi/UPI-YPTK Padang), Puspita Rama Nopiana, SE., Ak., M.M., CA., C., Ftax. ( Dosen Jurusan Akuntansi/STIE Galileo, Batam) dan Dimas Harris Sean Keefe (Mahasiswa program Doktor S3 Pusan National University, Korea) berkolaborasi dan mengandeng mitra bisnis bersama Febriyansah (Direktur Operasional Internasional PT. Alko Sumatera International) telah hadir mencetus dan memperkenalkan kegiatan PKM Kepada seluruh masyarakat terutama di Sumatera Barat.
PKM ini diikuti sekitar 35 orang dari berbagai daerah dan kalangan, baik mahasiswa, pelaku usaha maupun masyarakat yang mau membangun usaha. PKM juga disponsori dari beberapa instansi lainnya, dimana DKhalif Institute merupakan sposor utama kegiatan yang memfasilitas agar talkshow ini mampu tayang dibeberapa media dengan tujuan semua masyarakat mampu mendapatkan pengetahuan ini. Kehadiran narasumber diruang tatap muka dan semua peserta berada secara virtual dengan aplikasi zoom meeting, tidak menjadikan kendala bahwa semua masyarakat berbagai daerah di Wilayah Sumatera Barat dapat mengikutinya dengan baik.
Berbicara bisnis terkadang tidak hanya melihat dari produknya saja tetapi bagaimana orang tahu saudara menjual produk yang dibutuhkan. Zaman sekarang banyak orang mempromosikan bisnisnya diberbagai media sosial (FB, WA, IG), apakah menurut anda ini sudah bisnis digital. Ternyata bukan itu saja, tetapi bagaimana kita bisa membuat value atau nilai dari bisnis yang kita jalankan secara digital, karena semakin banyak value maka semakin bertahan bisnisnya. Oleh sebab itu kita butuh tahu yang namanya go digital atau digital transformation. Lebih lanjut juga disampaikan bagaimana membangun bisnis digital? pertama, kita harus mampu memprioritaskan digital inisiatif, dimana kita perlu membuat baru bisnis atau mengubah bisnis saat ini. Kedua, dampak yang lebih baik pada keuangan perusahaan meningkat sebesar 15-20%. Ketiga, integrated top-down road map dengan strategi yang jelas konsentrasi dalam area tertentu. Ujar Dimas.
Kegiatan PKM yang dilaksanakan Kamis 30 Juni 2022, menambah semakin menarik dengan pembahasan teknologi blockchain yang disebut-sebut sebagai teknologi masa depan. Berkembangan inovasi dalam industri keuangan akan membuat blockchain dan mata uang digital (cryptocurrency) memiliki peranan penting dalam ekonomi digital. Hampir semua bidang sektor saat ini sudah mulai menerapkan blockcain, yang merupakan salah satu produk yang memberikan kemudahan dalam dunia internet. Ujar Febriyansah selaku narasumber dan mitra
Kegiatan PKM memberikan gambaran kepada masyarakat bahwa kita harus mampu memanfaatkan kemudahan dunia internet dan membuat value dalam bisnis yang kita jalankan saat ini secara digital. Bagi masyarakat yang tidak sempat hadir dalam kegiatan talkshow tidak usah merasa kuatir. Dkhalif institute menayangkan kembali kegiatan ini melalui youtube https://www.youtube.com/watch?v=0v_Dk8iCzY. Tayangan ini bertujuan memberikan pengetahuan kepada masyarakat secara luas, bahwa usaha butuh value dan blockcain perlu diterapkan agar bisnis digital mampu bersaingan dan bertahan mengikuti perkembangan zaman. Ujar Uni Dian sebagai penanggungjawab Dkhalif Instite.
Kami Tim PKM Kolaborasi menyarakan kepada masyarakat agar informasi dapat dipahami secara utuh, silahkan dilihat pada media youtube yang telah disediakan. Yohan sebagai Ketua PKM mewakili semua anggota mengucapkan terima kasih kepada seluruh Narasumber dan Sponsor utama Dkhalif serta Sponsor pendukung yang tidak bisa disebutkan satu-persatu. “Semoga kegiatan ini berkontribusi positif dan bermanfaat serta mampu memberikan ilmu pengetahuan kepada masyarakat luas baik secara akademik maupun secara praktik”. Tutup yohan (*)