Sumbarmadani.com – Proses pengusulan Syekh Sulaiman Ar-Rasuli atau Inyiak Canduang sebagai pahlawan nasional terus menunjukkan kemajuan. Info terbaru yang didapatkan, pengusulan berkas calon pahlawan nasional tersebut telah melewati proses persidangan berkas.
Dilansir dari situs Pemerintahan Kabupaten Agam, AMCNews, Rahmi Artati menyebut, usaha pengusulan Inyiak Canduang sebagai pahlawan nasional terus dikebut. “Saat ini, berkas pengusulan Inyiak Canduang sudah sampai pada tahap sidang berkas”, kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Agam tersebut.
Rahmi Artati juga menjelaskan bahwa Tim Peneliti, Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Provinsi Sumatera Barat telah menggelar sidang terhadap berkas usulan calon Pahlawan Nasional yang berasal dari Kabupaten Agam tersebut.
Proses persidangan berkas yang dilakukan di Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat itu, TP2GD Provinsi menghadirkan sejumlah ahli, seperti Prof. Gusti Asnan, Dr. Siti Fatimah, Dr. Sudarman, Hasril Chaniago, dan Dr. Wannofri Samry. Sementara dari pihak pengusul, hadir dari Yayasan MTI Canduang dan Prof Sufyarma Marsidin selaku perwakilan dari Dinas Sosial Kabupaten Agam, juga Tim TP2GD Kabupaten Agam.
Pada persidangan tersebut, Gusti Asnan mengusulkan untuk persiapan penyempurnaan berkas-berkas yang dibutuhkan, terutama butir-butir yang masuk dalam penilaian. Gusti Asnan juga menyorot alur jejak sejarah Inyiak Canduang. “Kalau bisa, karya-karya beliau yang dalam bahasa Arab diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia,” ucap Gusti Asnan.
Sementara itu, Siti Fatimah memberi masukan seperti melampirkan surat-surat keputusan dan penghargaan terhadap tokoh yang diusulkan.
Saat ini, pihaknya bersama Yayasan sedang mengusahakan berbagai perlengkapan berkas usulan. Usaha tersebut antara lain penggunaan nama mulai dari naskah tertulis tentang Syekh Sulaiman Ar-Rasuli. “Ada juga penguatan dengan nama sekolah, jalan, pustaka, masjid, dan Museum Syekh Sulaiman Ar-Rasuli,” ungkap Siti Fatimah.
Proses pengusulan ini juga didukung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, KH. Ma’ruf Amin. Menurut Wapres, Syekh Sulaiman merupakan tokoh yang memiliki jejak sejarah dan perjuangan yang intens dan gigih untuk kemerdekaan. Ia menilai, Inyiak Canduang memiliki peran pada gerakan Sumpah Pemuda, kemerdekaan, pasca-kemerdekaan hingga era orde lama dan orde baru.
“Tokoh penting dalam dunia pendidikan Islam di Minangkabau ini perlu diangkat ke tingkat nasional. Nama beliau terdengar sampai ke Jakarta sejak zaman Belanda,” ujar Wapres, pada saat menghadiri dan berpidato ketika pembukaan Rapat Kerja Nasional Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) di Jakarta, tahun 2021 lalu.
Diketahui, Syekh Sulaiman Ar-Rasuli lahir pada 10 Desember 1871 dan wafat pada 1 Agustus 1970. Beliau adalah seorang ulama Minangkabau yang mendirikan Persatuan Tarbiyah Islamiyah. (ASK)