Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa Kota Padang di Sumatera Barat merupakan salah satu wilayah yang berisiko gempa bumi serta tsunami yang sangat tinggi. Alasanya, karena letak pantainya di bagian barat berhadapan dengan zona sumber gempa bumi Megathrust.
“Menurut pakar Kota Padang memiliki potensi magnitudo cukup besar,” ungkap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, lewat keterangan tertulis yang diterima CNBC Indonesia, Sabtu (1/10/2022).
Berbicara dalam acara Hari Kesiapsiagaan Bencana Kota Padang pada Jumat (29/9/2022) yang lalu, Dwikorita mengatakan bahwa seluruh Pantai Barat Sumatera, dari pesisir, Aceh hingga Bandar Lampung, telah mengalami peristiwa gempa besar yang besar. Seluruh energi gempa di Pantai Barat Pulau Sumatera tersebut menyisakan segmen sumber gempa Megathrust Mentawai-Siberut yang berhadapan dengan pesisir Sumatera Barat, sebagai satu-satunya segmen megathrust sejak tahun 2000.
Dengan situasi ini, potensi ini membangkitkan gempa besar dan merusak. Berdasarkan kajian para ahli, segmen tersebut menyimpan potensi magnitudo maksimum hingga 8,9 m dan ketinggian hingga 10 M
Mengingat potensi gempa yang besar ini, Dwikorita menekankan pentingnya langkah menyiapakan mitigasi komprehensif guna mencegah jatuhnya korban jiwa dan kerugian yang besar. Dia juga mendorong Pemerintah Kota Padang untuk menyiapkan masyarakat agar siap siaga dan tidak gagap dalam menghadapi ancaman gempa dan tsunami.
Berdasarkan catatan Katalog Tsunami BMKG, Sumatera Barat pernah mengalami tsunami beberapa kali. Di samping itu, BMKG terhadap pemodelan tsunami menunjukkan bahwa tinggi gelombang tsunami di pesisir Kota Padang akibat gempa bumi skenario terburuk dengan magnitudo 8,9 m hingga lebih dari 10 meter dengan waktu tiba tsunami kurang dari 30 menit.
Dengan kepadatan penduduk di Kota Padang hingga mencapai lebih dari 900.000 jiwa, Kota Padang memiliki indeks risiko tsunami yang sangat tinggi.
Menurut Dwikorita, indeks risiko gempa dan tsunami ini bisa dikurangi bila pemerintah mampu mewujudkan masyarakat terhadap siap siaga tsunami (Tsunami Ready Community).
“Hari ini Tsunami Ready telah terbentuk di Kelurahan Purus dan Kelurahan Lolong Belanti. Semoga ini menjadi contoh yang baik untuk masyarakat Padang untuk menjadi masyarakat siaga tsunami selanjutnya,” tuturnya. (ABD)