Sumbarmadani.com – Perkembangan Covid-19 hari ini di kota Padang yang sudah bertransisi menjadi varian Omicron dan Delta mengakibatkan akhir-akhir ini marak pemberitaan mengenai banyaknya masyarakat di Kota Padang yang terkena gejala-gejala Covid-19 varian Omicron seperti batuk, radang tenggorokan, ataupun demam. Bahkan, bisa dilihat dari berbagai media saat ini, justru penyebaran covid-19 jenis varian Omicron ini kebanyakan menyerang anak-anak dan guru di sekolah dasar atau Taman Kanak-Kanak. Artinya, sekolah yang baru-baru ini kembali dibuka untuk menerapkan sistem belajar tatap muka menjadi pusat penyebaran Covid-19 varian Omicron.
Varian Omicron dalam ilmu medis dikenal sebagai varian B.1.1.529. Varian ini ditemukan di Afrika Selatan pada bulan November 2021 lalu. Sebelumnya, World Health Organization (WHO) sebagai otoritas PBB dalam persoalan kesehatan hanya mengelompokkan varian Covid-19 dalam 4 kategori, yaitu Alpha (B.1.1.7), Beta (B.1.351), Gamma (P1), dan Delta (B.1.671.2). Sejak November itulah perkembangan varian Omicron mulai menyebar ke seluruh Negara-negara dunia.
Sesuai penelitian awal yang dilakukan oleh WHO, Varian Omicron langsung dikategorikan sebagai Variant of Concern (VOC), tidak menjadi Variant of Interest (VOI). Omicron dikategorikan sebagai VOC dikarenakan peningkatan transmisi yang sangat jelas dalam penyebarannya, kemudian omicron juga memiliki Virulensi yang lebih tinggi dibanding varian sebelumnya. Dan juga, varian Omicron dianggap akan mengalami pertumbuhan yang sangat cepat sehingga akan mengakibatkan keparahan yang cukup berbahaya dibanding varian sebelumnya.
Dikarenakan semakin tinggi tingkat resiko dari varian Omicron ini, dan juga data masuk sampai 13 Februari 2021 bahwa sudah 5.106 kasus positif di Indonesia, mengharuskan Yayasan Senarai Sumatera Barat untuk berpartisipasi aktif lagi dalam penanganan dan penanggulangan Covid-19 varian Omicron ini. Sesuai dengan yang disampaikan oleh Dr. Andani Eka Putra selaku Ketua Yayasan Senarai, “langkah awal yang harus dilakukan adalah sosialisasi dan edukasi tentang tata cara dan tata laksana perawatan isolasi mandiri”.
Di Kota Padang, saat ini sudah terdata sebanyak 115 orang yang dinyatakan positif Covid-19. Maka dari itulah, Yayasan Senarai Sumatera Barat melakukan sosialisasi dan edukasi tentang upaya-upaya strategis yang bisa dilakukan dalam membentengi penyebaran virus Covid-19 varian Omicron ini. Sosialisasi dan edukasi dilakukan dengan menargetkan ibu-ibu anggota kelompok sosial sebagai sasaran utama. Hal tersebut dilakukan karena untuk menghindari kerumunan orang disaat sosialisasi dan juga memudahkan komunikasi kepada keluarga masing-masing nantinya.
Program sosialisasi pertama dilakukan di Jl. Bahari, Ulak Karang Selatan. Disitu, Koordinator kegiatan sosialisasi dan edukasi Yayasan Senarai Sumatera Barat, Yohan Fitriadi bersama dengan Adjie Surya Kelana menjelaskan kepada sebanyak 20 orang peserta tentang poin-poin upaya yang bisa dilakukan jika mendapatkan kasus tersebut di dalam kelompok atau di dalam keluarga masing-masing. Kegiatan sosialisasi dan edukasi kedua dilaksanakan di Jl Jayapura, Padang Utara dengan jumlah peserta yang sama.
Secara umum, masyarakat menyampaikan keluhan yang sama terkait kondisi hari ini. Yaitu, banyaknya tetangga atau bagian dari keluarga masing-masing yang mengalami gejala sama seperti batuk, radang tenggorokan, dan demam. Namun, dikarenakan belum dilakukan tes di puskesmas atau rumah sakit terdekat, mereka lebih memilih untuk melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Selanjutnya, Yohan Fitriadi juga menyampaikan akan melanjutkan kegiatan sosialisasi dan edukasi pada 10 kecamatan lainnya untuk waktu kedepan. “Harapannya, masyarakat bisa memahami tentang upaya strategis yang bisa dilakukan agar kedepan virus varian omicron ini tidak menyebar secara luas di kota Padang” tutup Yohan. (ASK)