Sumbarmadani.com – Selasa dini hari (12/04) , Lembaga Advokasi GARDA NKRI Sumatera Barat menerima laporan dari Rifki Fernanda, Ketua Umum Komunitas Aktivis Muda Indonesia (KAMI) yang menjadi korban ineffective service dari pihak penyedia layanan transportasi udara, Traveloka.
Rifki mengatakan beberapa hari lalu terjadi tindakan pembatalan tiket penerbangan secara sepihak oleh Traveloka dengan rute penerbangan dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) ke Jakarta, tertulis waktu keberangkatan Selasa (12/04/22) pukul 18.30 WIB di tiket.
Ketua Umum KAMI tersebut memesan tiket dari Traveloka pada tanggal 9 April dengan nomor pemesanan 797627929. Beliau juga telah melakukan komunikasi dengan pihak Traveloka atas perlakuan kurang baik yang diperoleh.
“Saya sudah ajukan keberatan selaku konsumen kepada pihak Traveloka. Traveloka adalah pihak yang bertanggungjawab atas kondisi ini. Tiket yang saya pesan dari mereka bukan untuk jalan-jalan, melainkan agenda dan pertemuan penting di Jakarta. Pembatalan tiket secara sepihak ini, tanpa konfirmasi juga, telah merugikan banyak hal bagi saya,” ujar Rifki.
Dari laporan beliau, seluruh keterangan dan bukti-bukti yang telah ditunjukkan mengundang pihak GARDA NKRI Sumatera Barat untuk memberikan tanggapan atas musibah yang melanda Rifki. “Apa yang dilakukan oleh pihak Traveloka ini adalah tata kelola yang buruk, manajemen dan pelayanan yang buruk, terindikasi penipuan, etika dan komunikasi juga buruk. Yang jelas, kami mengecam tindakan demikian,” ucap Ikhsan.
Lebih lanjut, Ikhsan menegaskan pihak Traveloka harus cepat tanggap melakukan pertanggungjawaban terhadap kondisi buruk yang dialami oleh Rifki. “Persoalan kepercayaan dari orang-orang yang telah menanti beliau di Jakarta, perihal kerugian material, dan unsur lainnya sebagaimana diatur oleh UU terkait harus dipikirkan oleh Traveloka,” ungkap Ikhsan.
“Pastinya GARDA NKRI Sumatera Barat bersedia mendampingi beliau melalui jalur hukum atas perkara ini sampai tuntas serta akan mengadvokasi seluruh konsumen yang mengalami perlakuan serupa, jika dalam 24 jam belum juga ditindaklanjuti dan desak pemerintah untuk cabut izin operasional Maskapai tersebut,” tegas Ikhsan.
Bagi Rifki, uang senilai pembelian tiket yang telah ia keluarkan bukanlah persoalan besar. Berbeda ketika bicara tentang kepercayaan orang-orang terhadap dirinya, mengenai agenda yang hendak ia tuju, perihal pelayanan dan komunikasi yang berbelit-belit telah merugikan dirinya. (ASK)