Sumbarmadani.com – Provinsi Sumatera Barat berhasil mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp. 11,7 Triliun pada tahun 2023. Capaian itu merupakan yang terbesar dan jauh diatas target yang ditetapkan, yakni di angka Rp5.602.670.000.000.
Dilansir dari Bisnis.com berdasarkan data dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumatera Barat pada hari Rabu (21/3/2024), capaian ini terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) yang mencapai US$ 120.658,50 Ribu atau setara dengan Rp1. 785.745.800.000, dan Penanaman Modal Dalam Negri (PMDN) sebesar Rp4.488.277.200.000,.
Dari peringkat secara nasional, realisasi investasi PMA Sumbar berada di peringkat ke-26, dengan realisasi sebesar US$127,7 juta dengan jumlah 308 proyek. Sedangkan dari sisi realisasi investasi PMDN secara Nasional, Sumbar berada di peringkat ke-28, dengan realisasi investasi sebesar Rp4.488,2 M dengan jumlah 2.334 proyek PMDN. Untuk peringkat 1 masih didominasi oleh DKI Jakarta dan 2 oleh Jawa Barat.
Selain itu juga, tercatat adanya realisasi investasi dari proyek UMK Mikro dan Kecil Rp5.473.500.000.000. Hal ini berhasil menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 9.301 Orang dengan jumlah proyek 2.781, sedangkan untuk realisasi UKM Mikro dan Kecil ini secara nasional, Sumbar berada pada peringkat ke-12, dengan realisasi investasi sebesar Rp2.807,4 Miliar dengan jumlah 41.902 proyek.
Adib Alfikri selaku Kepala DPMPTSP Provinsi Sumatera Barat menjelaskan, untuk capaian realisasi PMDN terbesar berdasarkan sektor usaha, terdapat tiga sektor usaha; pertama, tanaman pangan, perkebunan dan peternakan yang terbesar adalah PT. Tidar Kerinci Agung dengan total tambahan realisasi Investasi tahun 2023 sebesar Rp980.986.100.000 yang berada di Kabupaten Dharmasraya dan Kabupaten Solok Selatan. Kedua, konstruksi yang terbesar adalah PT. Hutama Karya dengan total realisasi investasi sebesar Rp669.486.000.000 yang berada di Kabupaten Padang Pariaman. Serta yang ketiga adalah industri makanan yang terbesar adalah PT. Charoen Pokphand Indonesia dengan tambahan realisasi investasi sebesar Rp123.640.900.000 yang juga berada di Kabupaten Padang Pariaman.
Sementara itu lanjutnya, capaian realisasi PMA terbesar berdasarkan sektor usaha dengan nilai realisasi terbesar; pertama industri makanan yang terbesar adalah PT. Sumbar Andalas Kencana dengan Tambahan realisasi investasi sebesar US$ 9.763,70 yang berada di Kabupaten Dharmasraya, yakni investor dari Singapura. Kedua, listrik gas dan air yang terbesar adalah PT. Dempo Sumber Energi dengan tambahan realisasi investasi sebesar US$ 9.269,20 yang berada di Kabupaten Pesisir Selatan, investor dari Hongkong. Ketiga, pertambangan yang terbesar adalah PT. Gamindra Mitra Kesuma dengan tambahan realisasi investasi US$9.047,40 yang berada di Kabupaten Pasaman Barat, yakni investornya dari Kepulauan Virgin Inggris, ucapnya.
Saya berharap capaian kinerja pada 2023 lalu bisa memicu kinerja pada tahun 2024 ini. Terkait beberapa target investasi ke depan belum kami tetapkan.
Adib Alfikri.
(AN)