Sumbarmadani.com-Akhir-akhir ini makin banyak anak muda yang tertarik untuk masuk ke dunia bisnis. Sebagian ada yang melewati batas negara dan menjual produknya hingga keluar negeri. Seperti anak muda asal Payakumbuh berikut ini.
Melisa Adrian atau yang biasa disapa Melisa, sejak beberapa tahun terakhir telah merambah ke dunia ekspor impor. Diakui lulusan Jurusan Teknik Kimia UNRI tersebut, ia memulai ketertarikannya dengan dunia ekspor sejak 2018.
Terutama ketika ia diundang oleh Dinas Perdagangan Riau untuk mengikuti pelatihan.
“Dulu waktu kuliah, sudah ada usaha juga. Sehingga dapat fasilitas dari beberapa dinas di Pekanbaru, salah satunya pelatihan ekspor. Sejak itu makin tertarik dan kemudian juga belajar secara otodidak.”
Baca Juga : PENGUMUMAN! Pendaftaran Calon Anggota Bawaslu Zona 4 Diperpanjang!
Namun saat itu Melisa terkendala beberapa hal.Salah satunya karena ia berdomisili di Pekanbaru sehingga ia kesulitan untuk akses ke daerah yang memiliki komoditi untuk dieskpor.
Setelah wisuda, Melisa bergabung menjadi karyawan marketing di salah satu perusahaan ekspor impor. “Saat itu sistemnya komisi, sehingga penghasilan diperoleh jika ada penjualan,” paparnya.
Bagi Melisa saat itu yang ia kejar bukanlah uang, namun justru ilmu itu sendiri.
Terdapat negara Mesir dan Timur Tengah pernah menjadi tujuan yang dikiriminya pala dan briket. Meski begitu, bukan berarti ia tidak melalui jatuh bangun dalam menjalani bisnis ekspor ini.
Melisa sempat terkendala mengenai modal. Tapi ia bisa mengatasinya. Bisnis yang ia jalani kini bisa dibilang nyaris tanpa modal. “Jadi memang modal kepercayaan orang saja. Terutama untuk arang kini, meski tanpa modal Alhamdulillah 1.5 M tembus dalam waktu kurang 2 bulan,” tutur gadis ini.
Baca Juga : 7 Nama Jurusan Kuliah yang Perlu Diketahui oleh Calon Mahasiswa
“Dulu juga pernah ditipu supplier, hingga sempat trauma untuk berbisnis ekspor kembali. Mungkin karena dulu juga memang tidak direstui oleh ibu,” kenangnya.
Diakui Melisa bahwa ibunya dulu sempat melarang Melisa untuk menjadikan eskpor sebagai usaha pencarian utamanya. Apalagi ia saat itu masih menjalankan berdagang kecil-kecilan dan belum mendapat pekerjaan tetap, dan hanya karyawan lepas dengan sistem pendapatan komisi. (Zikra)