Sumbarmadani.com-Yayasan Islam Attin Indonesia bekerja sama dengan Forum Lingkar Pena (FLP) Sumatra Barat gelar workshop dengan tema “Mencetak Catatan Sejarah Dengan Karya” yang diselenggarakan di SD ATTIN Sumbar pada 27 Agustus 2022.
Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian warga Yayasan Islam Attin tentang pentingnya literasi. Dengan semangat membara, Rian Eka Putra S.Pd, M. Si selaku ketua pembina Yayasan Attin menceritakan pengalaman beliau yang datang langsung ke Padang menghubungi Penerbit SAIO dan bertemu langsung dengan Rahmat Hidayat yang juga sebagai koordinator divisi bisnis FLP Sumbar. Dengan diskusi yang panjang, akhirnya diadakan kegiatan workshop yang dihadiri para ustadz/ustadzah dari TK Attin, SD Attin, SMP Attin, serta Bimbel Attin.
Workshop yang diadakan menghadiri tiga pemateri perwakilan FLP Sumbar yaitu Dr. Fadli Hafizulhaq selaku ketua FLP Sumbar, Rahmat Hidayat selaku koordinator divisi bisnis FLP Sumbar dan Wirda Nissa selaku anggota divisi bisnis FLP Sumbar.
Menulis untuk membangun peradaban. Fadli berharap bahwa sebagai seorang penulis, kita mampu untuk menghasilkan karya yang akan selalu terkenang oleh banyak orang sesuai dengan tema workshop, mencetak catatan sejarah dengan karya. Selain itu, terdapat latihan-latihan menulis yang mampu membuat para guru bersemangat dengan memakai metode interaktif. Fadli pun mampu melihat kemampuan para guru, sejauh ini, karya guru-guru harus dikembangkan lagi karena saat diberi contoh sedikit, guru mampu untuk melanjutkannya. Tentu hal ini jangan disia-siakan, jangan berhenti saat kegiatan ini, harus dilanjutkan sampai ke depannya.
Rian Eka Putra, selaku ketua yayasan ATTIN Sumbar mengatakan, “Kegiatan yang sangat menginspirasi. Ibarat mata air di padang pasir, kegiatan ini membangkitkan gairah berkarya dibidang Literasi. Hal yang paling berkesan dengan ucapan Ketua FLP Sumbar yaitu ‘dengan pedang bisa menembus beberapa orang, dengan pena bisa menembus jutaan kepala.’ Luar biasa.”
Selanjutnya, materi dari Wirda Nissa dengan membawakan topik pentingnya membaca dan apresiasi seorang guru. Wirda berharap, agar nantinya para guru mampu mengapresiasi karya-karya siswa lainnya, tidak hanya sebatas akademik saja karena kemampuan setiap siswa selalu berbeda-beda. Mereka mempunyai potensi-potensi yang harus dikembangkan. Setiap tinta yang tergoreskan membentuk beberapa huruf menjadi sebuah kalimat patut diapresiasi.
Dilanjutkan lagi dengan materi ilustrasi buku anak yang dibawakan Rahmat Hidayat. Buku anak identik dengan visualisasi, anak-anak menyukai gambar-gambar yang mampu menarik perhatiannya. Buku yang cocok untuk anak-anak beragam, dimulai dari usia kurang dari 3 tahun, 3-6 tahun serta usia 6-12 tahun. Dari segi kalimat pun berbeda. Biasanya buku anak di bawah 6 tahun, sedikit kata dan banyak gambar sedangkan usia 6 – 12 tahun mereka mulai dikenalkan 1-2 kalimat yang lebih panjang.
Dalam menulis buku anak, jangan sampai mindset anak tentang buku itu buruk bahwa buku sangat membosankan. Sudah seharusnya, sebagai orang tua di sekolah, mengenalkan buku itu menyenangkan, karena mereka seharusnya membaca sesuai dengan usia mereka sendiri.
Rahma Putri, selaku kepala sekolah SMP IT ATTIN Sumbar berharap, “Semoga guru-guru mampu mengadopsi ilmu-ilmu yang telah diberikan. Kemudian diharapkan juga mampu mengkolaborasikan ilmu yang didapatkan dengan standar kebutuhan Sekolah Islam di lingkungan ATTIN Islamic School.”
Kristinawati, guru bidang studi juga mengatakan, “Alhamdulillah, saya mendapatkan ilmu dan pengalaman yang berharga, semoga Attin dan FLP semakin jaya.”
Kegiatan ini juga diharapkan tidak berhenti begitu saja tetapi berkelanjutan. Salah satunya adalah, Para guru Yayasan ATTIN ditantang untuk menulis antologi puisi bersama yang InsyaAllah akan diterbitkan. (Wn)