Sumbarmadani.com- Pemerintah Jepang telah mencabut semua peringatan tsunami setelah gempa besar yang mengguncang sebagian wilayah Jepang pada Senin sore (1/1/2024). Seorang pejabat dari Badan Meteorologi Jepang menyampaikan bahwa meskipun peringatan tsunami dicabut, masih dimungkinkan terjadi perubahan kecil pada level pasang surut.
Gempa dengan magnitudo 7,5 mengakibatkan gelombang tsunami setinggi 1,2 meter di Kota Wajima, Prefektur Ishikawa pada pukul 16:21 waktu setempat. Kota Toyama, Prefektur Toyama, melaporkan adanya tsunami setinggi 80 sentimeter pada pukul 16.35, sedangkan Kota Kashiwazaki, Prefektur Niigata, teramati tsunami setinggi 40 sentimeter pada pukul 16:36.
Kepolisian dan pemerintah setempat melaporkan bahwa enam jenazah ditemukan di lokasi yang terdampak gempa, terutama akibat bangunan yang roboh. Hingga Senin malam, lebih dari 97.000 orang di sembilan prefektur di pantai barat pulau utama Honshu telah diperintahkan untuk mengungsi. Mereka mengungsi di gedung olah raga dan gedung olah raga sekolah yang dijadikan pusat evakuasi darurat.
Situasi listrik masih menjadi masalah, dengan hampir 33.000 rumah tangga mengalami pemadaman listrik di Prefektur Ishikawa pada Selasa pagi. Badan Rumah Tangga Kekaisaran mengumumkan pembatalan penampilan Tahun Baru Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako pada hari Selasa sebagai bentuk penghormatan dan dukungan bagi para korban bencana ini.
Pemerintah setempat terus melakukan upaya penanggulangan dan bantuan kepada warga yang terdampak. Situasi pasca-gempa tetap menjadi fokus perhatian, dan masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi perubahan cuaca dan gempa susulan.