Sumbarmadani.com – Gempa bermagnitudo 6,7 melanda Wilayah Sumatera Bagian Tengah dan Utara Senin shubuh waktu setempat. Gempa tersebut berpusat di 154 km bagian tenggara Kepulauan Batu, Kabupaten Nias Selatan. Gempa yang sangat keras dan berlangsung lama tersebut membuat panik banyak masyarakat di berbagai daerah.
Ahli Geologi Sumatera Barat, Ade Edward mengingatkan kepada masyarakat bahwa gempa berkekuatan magnitudo 6,7 tersebut merupakan peringatan dini terhadap ancaman gempa megathrust Magnitudo 8,9 di zona Sub-duction Mentawai Siberut.
“Berdasarkan catatan seismik, gempa kali ini merupakan yang terkuat dalam 30 tahun terakhir di zona Kepulauan Batu-Siberut ini,” kata Ade ketika dihubungi hari Senin, (14/3).
Bila berkaca pada gempa pagi tadi terangnya, episenter gempa masih berada di pinggiran zona sub-duction megathrust segmen Siberut. “Yang tadi pagi itu masih dibagian pinggirannya, belum sampai ke pusat energinya yang diprediksi bisa melepaskan gempa sebesar Magnitudo 8,9 dan tsunami di pesisir barat Sumatera,” kata Ade.
Menurut Ade, pengalaman gempa besar yang disusul tsunami di Aceh pada 2004 silam, patut dijadikan pelajaran. Pasalnya, dua tahun sebelum gempa berkekuatan 9,2 skala richter (SR) itu, sempat terjadi gempa pendahuluan di zona subduksi yang sama. “Kalau kita lihat sejarah tsunami Aceh 2004, ada gempa pendahulu dua tahun sebelumnya. Jadi gempa besar itu ada gempa pendahulunya,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, gempa di zona megathrust Mentawai Siberut terjadi dalam siklus 200 tahunan, sehingga siklus itu patut diwaspadai. “Ini sudah 225 tahun, dan memang dari kajian ahli, energi yang dilepaskan memang dari pinggir zona subduksi dulu. Setelah itu baru ke tengah,” katanya.
Ade juga menjelaskan, di segmen yang melepaskan gempa M 6,7 hari ini, sudah pernah terjadi gempa bermagnitudo 8,5 pada 10 Februari 1797 silam. Gempa dua abad silam itu memicu tsunami yang menyapu bagian pesisir daerah Mentawai, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.
Oleh sebab itu, Ade menegaskan bahwa gempa M 6,7 ini merupakan peringatan dini. Semua pihak termasuk pemerintah pusat, jangan mengabaikan peringatan dini dan mitigasi untuk mengingatkan potensi gempa besar di masa datang.
“Kita tidak tahu, satu atau dua tahun ke depan gempa megathrust dengan kekuatan M 8,9 ini akan terjadi. Sebagai indikasi, tidak lama lagi, kita ndak tau kapan itu terjadi, yang pasti kesiapsiagaan perlu ditingkatkan,” tutup Ade. (ASK)