Sumbarmadani.com-Generasi muda dinilai kurang memahami nilai kemerdekaan yang setiap tanggal 17 Agustus diperingati. Pasca peringatan HUT RI ke 73, Kolonel (Purn) Amir Syarifuddin (80) menyebutkan bahwa nilai 17 Agustus saat ini harus dijiwai terlebih lagi oleh generasi muda.
“Dulu semangat rela berkorban, pantang menyerah dan ikhlas kita sanggup memghadapi penjajah. Jika semangat itu tidak muncul ketika itu tentu kita tidak bisa menghadapi penjajah,” ujar Kolonel (Purn) Amir Syarifuddin yang juga merupakan Alumni Akademi Militer Nasional (sekarang bernama Akademi Militer) angkatan 1961, Sabtu, (18/8/2018)
Kata Amir, jika generasi saat ini memiliki jiwa kebangsaan yang kuat dan kokoh tentu tidak terjadi pertikaian yang disebabkan oleh perbedaan suku, ras, dan agama. “Dulu kita berjuang bersama tanpa memandang Islam, Kristen atau Hindu. Nilai nilai ini tidak dipahami oleh generasi saat ini, kita merdeka dengan berjuang bukan dari sebuah pemberian hadiah,” ujar Amir yang juga merupakan salah seorang Veteran.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa generasi muda wajib mempelajari sejarah perjuangan, dan sejarah perjuangan itu bukan hanya perjuangan 1945 saja, mulai dari sejarah Majapahit dan Sriwijaya. Masa kerajaan Majapahit Nusantara sudah bersatu bahkan sampai ke Madagaskar dan Malaisia namun hanya berlangsung selama 100 tahun.
“Kita tidak ingin sejarah itu berulang kembali, jangan sampai kita bubar, dulu kerajan tersebut diadu domba dan akirnya hancur, dan saat sekarang tantangan terbesar bangsa ini adalah proxy war. Kita diserang lewat idiologi, politik agama, ekonomi dan budaya,” ujarnya.
Sementara itu, tokoh masyarakat Minang yang juga budayawan, Andri Zen Ibrahim mengungkapkan bahwa semangat perjuangan tersebut tidak boleh pudar terlebih lagi bagi orang Sumatera Barat karena tiga orang The Founding Fathers berasal dari Sumbar.