Sumbarmadani.com- Indonesia resmi bergabung sebagai anggota BRICS+ setelah mendapat dukungan dari Rusia, salah satu negara utama dalam aliansi ekonomi global tersebut. Menindaklanjuti pencapaian ini, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sultan B Najamuddin, mengadakan pertemuan dengan Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia, H.E. Mr. Sergei Gennadievich Tolchenov, di Kantor DPD RI, Senayan, Jakarta, pada Jumat (31/01).
Dalam pertemuan tersebut, Sultan menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dukungan Rusia dalam memperkuat posisi Indonesia di BRICS+. “Kami mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas dukungan Rusia terhadap Indonesia untuk masuk sebagai anggota tetap BRICS. Kita mengetahui Rusia adalah negara utama BRICS yang cukup berpengaruh dalam dinamika geopolitik saat ini,” ujarnya.
Menurut Sultan, kehadiran Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, di Kazan hanya dua hari setelah pelantikan Presiden Prabowo Subianto merupakan bentuk komitmen awal Indonesia dalam menjalin kerja sama yang lebih erat dengan BRICS. Ia menekankan bahwa kerja sama ini tidak hanya harus berjalan di tingkat eksekutif, tetapi juga di level parlemen antarnegara BRICS+.
“Hubungan Indonesia dengan negara anggota BRICS+ tidak hanya didorong oleh kesamaan kepentingan ekonomi, tetapi juga oleh nilai-nilai diplomatik dan sejarah persahabatan para pemimpin di masa lalu. Oleh karena itu, Rusia dan Indonesia akan menjadi inisiator penyelenggaraan BRICS+ Inter-Parliamentary Forum,” tegas Sultan.
Lebih lanjut, Sultan menyoroti banyaknya peluang kerja sama strategis yang bisa diperkuat oleh negara-negara BRICS+, terutama di bidang pendidikan, sosial, budaya, ekonomi, investasi, hingga politik. Untuk itu, diperlukan komitmen lebih besar dari seluruh pemangku kepentingan di masing-masing negara, termasuk parlemen.
“Kerja sama parlemen BRICS+ diharapkan menjadi booster bagi penguatan kerja sama multilateral BRICS+, sehingga mampu membawa manfaat nyata bagi semua anggotanya,” tutupnya.
Forum Parlemen BRICS+ ini diharapkan dapat menjadi wadah komunikasi strategis bagi para legislator negara anggota BRICS+, guna memperkuat peran aliansi ini dalam perekonomian global serta stabilitas geopolitik internasional (*).