Sumbarmadani.com – Serangan bertubi-tubi yang dilakukan oleh Militer Rusia ke berbagai kota di Ukraina sampai hari ini sudah memasuki hari ketujuh. Sejak 24 Februari lalu, Rusia tidak berhenti melakukan serangan dan invasi ke daerah-daerah inti Ukraina.
Serangan tersebut sudah terasa bagi masyarakat Ukraina. Banyak warga Ukraina yang panik karena setiap hari melihat serangan udara yang terus dilancarkan militer Rusia. Serangan rudal yang direncanakan hanya menyerang berbagai instalasi militer namun banyak yang menyasar ke pemukiman warga sipil.
Kepanikan warga Ukraina tersebut mengharuskan mereka memilih untuk mengungsi ke negara-negara lain agar mendapatkan keamanan dan ketenteraman dalam menjalani kehidupan. Selain mengungsi, masyarakat sipil yang memilih bertahan di kota Kiev juga mulai menyerbu supermarket yang ada di kota tersebut untuk membeli berbagai kebutuhan makanan.
Kondisi tersebut membuat Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy menagih janji NATO dan Uni Eropa yang akan membantu Ukraina jika invasi dilakukan oleh Rusia. Ukraina yang telah menyatakan diri bergabung dengan Blok tersebut mendesak agar segera mungkin dua kubu besar tersebut membantu Ukraina menahan serangan Rusia.
Zelenskiy mengungkapkan, “Ukraina akan kesepian tanpa ada bantuan dari dua organisasi ini. Dan juga Uni Eropa akan jauh lebih kuat jika bersama dengan Ukraina. Buktikanlah bahwa kalian bersama kami. Buktikan bahwa kalian tidak akan membiarkan kami pergi. Buktikan bahwa kalian memang orang Eropa dan kemudian hidup akan menang diatas kematian”.
Sementara itu, sampai dengan saat ini, Kadyrovtsy (organisasi paramiliter Chechnya) masih berupaya untuk melakukan pembunuhan terhadap Presiden Ukraina. Kadyrovtsy sendiri sampai saat ini masih berfungsi sebagai pengaman dan pelindung Kepala Republik Chechnya, Ramzan Kadyrov. Mereka juga sudah mendeklrasikan untuk membantu Rusia memenangi pertempuran tersebut.
Di sisi Rusia, Menteri Luar Negeri, Sergey Larov mengirimkan sebuah video ke NATO untuk tidak ikut serta dalam konflik ini. Menurutnya, rencana NATO mendirikan fasilitas militer di daerah berkas Soviet itu hanya akan memperburuk kondisi. “Biarkan kami memastikan Ukraina berkomitmen untuk menandatangani status netralitasnya di tingkat parlemen dan menyelenggarakan referendum mengenai masalah ini”.
Sampai sejauh ini, Rusia masih berupaya untuk menurunkan Presiden Zelenskiy dari tahta pimpinan Ukraina. Rombongan konvoi militer Rusia sudah mendekati Kiev untuk memberikan ancaman yang lebih besar terhadap Ukraina. (ASK)