Sumbarmadani.com – Aksi nasional 11 April 2022 yang membahas berbagai persoalan kebangsaan dan kenegaraan tidak hanya dihadiri mahasiswa se-Sumatera Barat. Para buruh, driver ojek online, bahkan hingga ibu-ibu rumah tangga juga turut terjun ke jalan menyuarakan orasinya.
Bertempat di DPRD Sumbar, banyak emak-emak yang sejak awal aksi sudah beridiri di tengah-tengah massa aksi untuk meneriakkan apa yang ada dipikirannya. Seperti Mak Ela misalnya, ia menuntut Jokowi untuk berhenti dari masa jabatannya, karena dinilai tidak cukup baik dalam memimpin perekonomian rakyat.
“Kami dari Universitas Dapur Rumah Tangga ingin Jokowi mundur dari bangku Kepresidenan!”, teriaknya.
Lebih lanjut, Mak Ela menuturkan di masa jabatan Jokowi-Ma’ruf Amin ini, segala hal yang menyangkut kebutuhan harian masyarakat begitu meningkat sehingga menyulitkan rakyat.
“Minyak goreng naik, BBM naik, mau membunuh rakyat pelan-pelan sepertinya”, katanya saat diminta berorasi dihadapan ribuan massa aksi yang memenuhi halaman kantor DPRD Sumbar.
Tidak hanya itu dia juga menolak adanya masa jabatan 3x periode. “Kalo di Minang namonyo gilo jabatan”, tuturnya dengan logat minangkabau yang kental.
Mak Ela berharap dengan adanya demo hari ini minyak goreng tidak lagi mahal. “Semoga kami bisa menggoreng tanpa memikirkan harga minyak yang mahal”, harapnya.
Sama dengan Mak Ela, Tuti yang juga mengaku dari Universitas Dapur tersebut juga mengatakan apa yang disuarakan mahasiswa hari ini adalah hal yang sangat benar.
“Mahasiswa itu cerdas, tau mana pemerintah yang benar dan yang salah”, tuturnya.
Tuti berpendapat jika Jokowi sempat menjabat 3 kali periode, maka tak hanya kebutuhan harian yang mahal tetapi kebutuhan hidup juga akan naik.
“Indonesia akan hancur jika masih di bawah tahta Jokowi”, tegasnya.
Tuti berharap segala orasi yang disampaikan ini dapat disetujui oleh pihak yang bersangkutan dengan damai.
“Setujui saja tuntutannya, maka mahasiswa tidak akan anarkis apalagi kami dari Univeristas Dapur ini”, tutupnya. (ASK)