Sumbarmadani.com – Di era Society 5.0, peran perempuan menjadi semakin penting dan harus diperluas. Society 5.0 adalah konsep yang menggabungkan teknologi digital dan fisik untuk menciptakan masyarakat yang lebih cerdas, lebih berkelanjutan, dan lebih inklusif. Oleh karena itu, perempuan harus terwakili dalam politik dan pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan ini.
Dengan perkembangan teknologi dan digitalisasi, peran perempuan di tempat kerja juga semakin meningkat. Namun, perempuan masih menghadapi banyak tantangan untuk memasuki posisi manajerial. Data menunjukkan bahwa perempuan masih menghadapi perbedaan gender dalam gaji, kemajuan dan peluang karir di berbagai bidang. Hal ini menunjukkan masih adanya stigma dan diskriminasi terhadap perempuan yang perlu diubah dan dihilangkan. Perempuan harus diberi kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk memajukan karir mereka dan mencapai posisi kepemimpinan.
Namun, perempuan tidak harus menunggu pengakuan dan kesempatan. Perempuan bisa menjadi pemimpin dengan membangun karir yang solid dan mengembangkan keterampilan kepemimpinan.
Di era Society 5.0 yang semakin maju dan kompleks, peran pemimpin perempuan menjadi semakin penting. Perempuan memiliki peluang besar untuk memimpin dan membawa perubahan positif di berbagai sektor, mulai dari politik hingga bisnis. Namun, perempuan terus menghadapi stigma dan diskriminasi di berbagai lapisan masyarakat, termasuk posisi kepemimpinan.
Untuk menjadi pemimpin wanita yang sukses di era Society 5.0, ada beberapa inspirasi dan tips yang bisa dijadikan pedoman. Pertama, penting untuk membangun kepercayaan diri dan keyakinan pada keterampilan kepemimpinan. Terkadang wanita cenderung meragukan diri mereka sendiri dan merasa kurang percaya diri saat membuat keputusan atau memimpin tim. Itulah mengapa penting untuk mengambil risiko dan menantang diri sendiri untuk tumbuh dan berkembang.
Kedua, perempuan perlu berjejaring dan bekerja dengan orang-orang yang memiliki visi dan nilai yang sama. Jaringan dapat menciptakan peluang dan inspirasi untuk kemajuan karir dan menciptakan perubahan positif dalam masyarakat. Bekerja sama juga dapat membantu wanita membangun tim yang kuat dan beragam yang dapat membantu mencapai tujuan bersama.
Ketiga, perempuan harus belajar memimpin dengan empati dan kebijaksanaan. Kepemimpinan yang baik tidak hanya berarti kemampuan untuk membuat keputusan strategis, tetapi juga kemampuan untuk memahami dan menghormati sudut pandang orang lain. Dengan memimpin dengan empati, wanita dapat menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan memotivasi tim untuk bekerja lebih baik.
Keempat, perempuan harus terus belajar dan meningkatkan keterampilannya. Masyarakat 5.0 adalah zaman yang sangat dinamis dan terus berubah, sehingga para pemimpin perempuan harus rutin memperbarui pengetahuan dan keterampilannya. Ada banyak sumber daya seperti seminar, lokakarya, dan kursus online. Terakhir, perempuan harus berjuang untuk mencapai kesetaraan gender dan mengatasi diskriminasi yang ada. Meskipun banyak kemajuan telah dibuat di bidang kesetaraan gender, masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan untuk menghapuskan diskriminasi dan memastikan bahwa perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk maju dalam karir dan posisi kepemimpinan.
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, seorang pemimpin perempuan harus mampu menyeimbangkan peran dan tanggung jawab antara keluarga dan karirnya. Dalam hal ini, penting untuk membangun jaringan pendukung yang dapat membantu mengatasi tantangan tersebut. Keluarga, pasangan, dan teman dapat memberikan dukungan moral dan praktis yang sangat dibutuhkan dalam karier Perempuan. Pemimpin perempuan yang sukses memiliki kualifikasi dan keterampilan yang diperlukan untuk memimpin. Perempuan dapat mengembangkan keterampilan kepemimpinan seperti kemampuan berkomunikasi dengan baik, memimpin secara etis, dan memotivasi tim. Perempuan juga harus memiliki keterampilan teknis yang baik, tentang pengetahuan teknologi dan keterampilan pengambilan keputusan berbasis data.
Mengutamakan pendidikan dan pengembangan diri. Pendidikan dan pengembangan diri sangat penting untuk menjadi pemimpin wanita yang sukses. Pendidikan membuka pintu untuk peluang karir yang lebih baik dan meningkatkan keterampilan kepemimpinan. Selain itu, pengembangan diri seperti membaca buku, mengikuti kursus pelatihan dan konferensi dapat membantu pemimpin perempuan mengembangkan keterampilan baru.
Penting untuk diingat bahwa menjadi pemimpin perempuan tidak selalu mudah, terutama di lingkungan yang didominasi laki-laki. Namun, dengan keterampilan dan kualifikasi yang diperlukan, serta sikap positif dan berani mengambil risiko, pemimpin wanita dapat mengatasi tantangan dan berkembang dalam karier mereka.
Penting juga untuk memperhatikan, misalnya, kesetaraan dan keadilan gender dalam karir dan membangun jaringan yang kuat dan saling mendukung dengan perempuan lain. Hal ini memungkinkan para pemimpin perempuan bekerja sama untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan mempromosikan kesetaraan gender.
Dengan semakin majunya era Society 5.0, pemimpin perempuan harus terus berbenah, mengembangkan keterampilan baru dan belajar dari kesalahan. Dengan mempertahankan sikap positif, pemimpin wanita dapat berhasil dalam kariernya dan menciptakan perubahan positif di komunitasnya.
Tulisan dibuat oleh: Rifda Hanif Insani
Calon Ketua Umum Korps HMI-Wati (KOHATI) Cabang Padang