Sumbarmadani.com- Komisioner KPU Kabupaten Solok Selatan bersama PPK Kecamatan Sangir melakukan monitoring dan supervisi (monev) ke sekretariat PPS masing-masing nagari pada Minggu (29/1).
Pelaksanaan monitoring merupakan bagian pengawasan dari KPU Kabupaten Solok Selatan dalam rangka pembentukan sekretariat dan perekrutan Pantarlih bagi PPS.
Nantinya, Pantarlih akan bekerja di wilayah TPS-nya masing-masing dan akan melaksanakan coklit (pencocokan dan penelitian) untuk menyesuaikan data Daftar Pemilih Sementara (DPS) dengan data terkini di lapangan, agar nantinya bisa ditetapkan menjadi Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pemilu 2024.
Andi Andrawan, Komisioner KPU bagian SDM yang melaksanakan monitoring di kecamatan Sangir mendatangi sekretariat PPK dan memantau pemindaian data DPS dari PPS ke PPK.
Selang beberapa saat, monitoring pun beralih ke Kantor Wali Nagari Lubuk Gadang. Tujuannya memastikan proses pembentukan sekretariat dan memantau proses perekrutan Pantarlih di nagari tersebut.
Selepas mengawasi jalannya pembentukan sekretariat dan rekrutmen Pantarlih di Lubuk Gadang, monev beralih ke Nagari Lubuk Gadang Utara, sampai waktu shalat zuhur.
Selepas Sholat Zuhur, Tim diguyur oleh hujan gerimis saat beranjak dari Lubuk Gadang menuju Lubuk Gadang Timur. Di kantor wali Lubuk Gadang Timur, Tim disambut oleh salah seorang anggota PPS ditemani oleh Ketua Panwascam Sangir, Fauzi Akbarianto.
Fauzi yang melaksanakan pengawasan terhadap perekrutan Pantarlih oleh PPS menerangkan bahwa untuk perekrutan Pantarlih sekarang, masih banyak masyarakat yang belum terjangkau dalam penyebaran beritanya.
Padahal, sudah banyak sekali kemudahan-kemudahan diberikan oleh KPU dalam penyerahan berkas. Namun, belum ramai warga masyarakat yang mendaftar.
Salah satu faktornya adalah karena keterbatasan media yang dipakai oleh masyarakat untuk mendapatkan info perekrutan dari KPU. KPU sudah mengupayakan pemakaian alat digital harus bisa dilaksanakan semaksimal mungkin dalam pembentukan Pantarlih.
Namun sinyal internet yang hilang timbul dan kemahiran memakai HP Android menjadi faktor penghambat bagi masyarakat untuk mendaftar Pantarlih.
Terlebih lagi perekrutan memakai hari Sabtu-Minggu yang biasanya masyarakat tahu hari itu merupakan hari libur bagi oknum Aparatur Sipil Negara (ASN). Ketidaktahuan masyarakat terhadap waktu pendaftaran menjadi momok keterlambatan masuknya berkas.
PPS diminta untuk lebih getol dalam menginformasikan waktu dan berkas pendaftaran agar masyarakat luas mendapatkan info pendaftaran.
Dimulai dari periode sekarang, Pantarlih akan bekerja memakai aplikasi khusus yang nantinya akan diberikan Bimbingan Teknis (Bimtek) terlebih dahulu oleh KPU.
Keberadaan Pantarlih memang sangat signifikan, karena Pantarlih sebagai garda terdepan yang akan melakukan kontak langsung dengan masyarakat. Dan akan menjadi penentu keberhasilan penyelenggaraan Pemilu nantinya.
Diharapkan oleh KPU, Pantarlih yang bekerja nantinya memang benar-benar orang yang berkompetensi dan memiliki daya juang yang tinggi serta mahir dalam memakai teknologi digital.
Pemilihan Pantarlih yang memiliki semangat dan daya juang tinggi agar tidak mudah menyerah dan mampu bekerja dibawah tekanan. Karena menjadi seorang Pantarlih pada Pemilu, berarti menjadi seseorang pasukan garda terdepan dalam menyukseskan pemilu.
Di akhir monev, Andi berpesan agar PPS tetap semangat dan terus menyebarkan informasi kepada masyarakat dalam upaya perekrutan Pantarlih.