Sumbarmadani.com-Pasca gempa berkekuatan magnitudo 7,0 Skala Ricter (SR) yang meluluhlantakkan Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), pukul 19.46 WITA, Minggu (5/8) lalu, sampai saat ini belum diketahui secara pasti jumlah perantau yang menjadi korban gempa di NTB.
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat terus berupaya berkoordinasi dengan perantau asal Sumbar yang berdomisili di NTB, setidaknya ada 30 ribu perantau asal Sumbar yang berdomisili daerah kekuasaan Tuanku Guru Bajang (TGB) tersebut.
“Kita masih melakukan koordinasi dengan Kantor Penghubung di Jakarta untuk memastikan perantau Minang yang berada di Lombok Utara, NTB,” ujar Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit di Padang, Senin (6/8/2018).
Kata Nasrul, untuk memastikan nasib perantau tersebut, pemerintah juga akan membicarakan bantuan yang akan dikirimkan ke NTB bagi korban gempa, ” Ini masih dalam tahap pembicaraan. BPBD dan Badan Keuangan Daerah tengah berkoordinasi,” ujarnya
Terkait dengan ada atau tidaknya perantau Sumbar yang menjadi korban gempa, Kepala Biro Kerjasama Rantau Pemprov Sumbar, Luhur Budianda menyebutkan, dari informasi perantau yang berdomisili di NTB, belum ditemukan laporan korban jiwa.
“Belum ada informasi perantau Minang yang jadi korban gempa di NTB, kita akan terus berkoordinasi ke perantau di NTB,” terang Luhur.
Sementara itu, salah seorang warga Kota Solok yang kebetulan sedang beraktifitas di NTB, Albert Rahman Putra mengungkapkan bahwa sampai saat ini getaran gempa kecil masih terjadi, puluhan desa masih belum mendapat bantuan.
“Sekitar 90% bangunan di lokasi pasca gempa tidak bisa ditempati, masyarakat sangat membutuhkan tenda, logistik, perlengkapan bayi, dan alat-alat medis sangat dibutuhkan sangat dibutuhkan masyarakat,” ujar Albert yang juga merupakan penggiat di Komunitas Gubuak Kopi Kota Solok, (*/Fd)